Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus Yang Mengalami Tunanetra

FAST DOWNLOADads
Download
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengalami Tunanetra - Pada postingan kali ini, membumikan pendidikan akan share dan mengantarkan pada sahabat-sahabat membumikan pendidikan untuk memahami karakateristik anak berkebutuhan khusus yang mengalami kelainan fisik, yaitu anak tunanetra, tunarungu, dan tunadaksa. Namun pada postingan kali ini hanya akan diuraikan mengenai karakteristik anak tunanetra dan untuk tunarungu serta tunadaksa akan diuraikan pada kesempatan berikutnya. Sahabat-sahabat juga bisa membaca acuan lain yang relevan dengan uraian pada postingan ini. Sehingga sesudah sahabat-sahabat membumikan pendidikan telah memahami uraian pada postingan kali ini, sahabat-sahabat bisa menjelaskan karakteristik anak berkebutuhan khusus yang mengalami kelainan fisik khususnya anak tunanetra.
Langsung saja berikut uraiannya.

Karakteristik Anak Tunanetra

Ilustrasi
Tina seorang gadis kecil usia 5 tahun, ia akan masuk taman kanak-kanak. Kesan lahiriah tampak Tina yakni anak yang lucu dan ceria, dalam acara motorik sehari-hari tampak berkesan lamban, pada kegiatan yang bersifat visual seperti, mewarnai, menggambar, menyusun peg-board dan puzle Tina tidak bisa menyelesaikan. Maka ia di bawa ke dokter untuk melihat gangguan yang ada padanya, ternyata Tina mempunyai kelainan penglihatan yang oleh dokter dinyatakan mempunyai tingkat ketajaman (visus sentralis) 20/200, maka ia dinyatakan sebagai anak tunanetra dan memerlukan media pembelajaran dan permainan yang khusus.

Anak tunanetra yakni belum dewasa yang mengalami kelainan atau gangguan fungsi penglihatan, yang dinyatakan dengan tingkat ketajaman penglihatan atau visus sentralis di atas 20/200 dan secara pedagogis membutuhkan layanan pendidikan khusus dalam belajarnya di sekolah. Beberapa karakteristik belum dewasa tunanetra adalah:
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengalami Tunanetra Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengalami Tunanetra

1. Segi Fisik
Secara fisik belum dewasa tunanetra, nampak sekali adanya kelainan pada organ penglihatan/mata, yang secara kasatmata sanggup dibedakan dengan belum dewasa normal pada umumnya hal ini terlihat dalam acara mobilitas dan respon motorik yang merupakan umpan balik dari stimuli visual.

2. Segi Motorik
Hilangnya indera penglihatan sebetulnya tidak besar lengan berkuasa secara eksklusif terhadap keadaan motorik anak tunanetra, tetapi dengan hilangnya pengalaman visual mengakibatkan tunanetra kurang bisa melaksanakan orientasi lingkungan. Sehingga tidak menyerupai belum dewasa normal, anak tunanetra harus berguru bagaimana berjalan dengan kondusif dan efisien dalam suatu lingkungan dengan aneka macam keterampilan orientasi dan mobilitas.

3. Perilaku
Kondisi tunanetra tidak secara eksklusif menimbulkan persoalan atau penyimpangan sikap pada diri anak, meskipun demikian hal tersebut besar lengan berkuasa pada perilakunya. Anak tunanetra sering memperlihatkan sikap stereotip, sehingga memperlihatkan sikap yang tidak semestinya. Manifestasi sikap tersebut sanggup berupa sering menekan matanya, menciptakan bunyi dengan jarinya, menggoyang-goyangkan kepala dan badan, atau berputar-putar. Ada beberapa teori yang mengungkap mengapa tunanetra kadang kala membuatkan sikap stereotipnya. Hal itu terjadi mungkin sebagai jawaban dari tidak adanya rangsangan sensoris, terbatasnya aktifitas dan gerak di dalam lingkungan, serta keterbatasan sosial. Untuk mengurangi atau menghilangkan sikap tersebut dengan membantu mereka memperbanyak aktifitas, atau dengan mempergunakan taktik sikap tertentu, menyerupai memperlihatkan kebanggaan atau alternatif pengajaran, sikap yang lebih positif, dan sebagainya.

4. Akademik
Secara umum kemampuan akademik, belum dewasa tunanetra sama menyerupai belum dewasa normal pada umumnya. Keadaan ketunanetraan besar lengan berkuasa pada perkembangan keterampilan akademis, khususnya dalam bidang membaca dan menulis. Dengan kondisi yang demikian maka tunanetra mempergunakan aneka macam alternatif media atau alat untuk membaca dan menulis, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Mereka mungkin mempergunakan aksara braille atau aksara cetak dengan aneka macam alternatif ukuran. Dengan asesmen dan pembelajaran yang sesuai, tunanetra sanggup membuatkan kemampuan membaca dan menulisnya menyerupai teman-teman lainnya yang sanggup melihat.

5. Pribadi dan Sosial
Mengingat tunanetra mempunyai keterbatasan dalam berguru melalui pengamatan dan menirukan, maka anak tunananetra sering mempunyai kesulitan dalam melaksanakan sikap sosial yang benar.

Baca juga: 10 Saran Mudah Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Sebagai jawaban dari ketunanetraannya yang besar lengan berkuasa terhadap keterampilan sosial, anak tunanetra perlu mendapat latihan eksklusif dalam bidang pengembangan persahabatan, menjaga kontak mata atau orientasi wajah, penampilan postur tubuh yang baik, mempergunakan gerakan tubuh dan lisan wajah, mempergunakan intonasi bunyi atau wicara dalam mengekspresikan perasaan, memberikan pesan yang sempurna pada waktu melaksanakan komunikasi.

Penglihatan memungkinkan kita untuk bergerak dengan leluasa dalam suatu lingkungan, tetapi tunanetra mempunyai keterbatasan dalam melaksanakan gerakan tersebut. Keterbatasan tersebut mengakibatkan keterbatasan dalam memperoleh pengalaman dan juga besar lengan berkuasa pada relasi sosial. Dari keadaan tersebut mengakibatkan tunanetra lebih terlihat mempunyai sikap:
  • Curiga yang hiperbola pada orang lain, ini disebabkan oleh kekurangmampuannya dalam berorientasi terhadap lingkungannya
  • Mudah tersinggung. Akibat pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan atau mengecewakan yang sering dialami, menjadikan belum dewasa tunanetra gampang tersinggung.
  • Ketergantungan pada orang lain. Anak-anak tunanetra umumnya memilki sikap ketergantungan yang kuat pada oranglain dalam acara kehidupan sehari-hari. Kondisi yang demikian umumnya masuk akal terjadi pada belum dewasa tunanetra berkenaan dengan keterbatasan yang ada pada dirinya.

Demikianlah uraian mengenai Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengalami Tunanetra. Semoga bisa menambah dan membuka wawasan sahabat-sahabat membumikan pendidikan mengenai karakteristik anak berkebutuhan khusus dengan kelainan fisik (tunanetra). Dan juga supaya postingan ini sanggup bermanfaat.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url