Hambatan Berguru Dan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (Abk)

FAST DOWNLOADads
Download
Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) - Dalam paradigma pendidikan khusus/PLB, label keganjilan dan karakteristiknya lebih menonjol dan dijadikan patokan dalam menawarkan layanan pendidikan dan intervensi. Anak yang mempunyai keganjilan tertentu dipandang sebagai kelompok yang mempunyai karakteristik yang sama. Cara pandang ibarat ini menghilangkan eksistensi anak sebagai individu. Anak-anak yang didiagnosis sebagai anak penyandang cacat tertentu (misalnya tunanetra) diperlakukan dalam pembelajaran dengan cara yang sama menurut label kecacatannya. Cara pandang ibarat ini lebih mengedepankan aspek identitas keganjilan yang dimiliki dari pada aspek individu anak sebagai manusia.

Konsep Pendidikan Kebutuhan Khusus

Dalam konsep pendidikan khusus/PLB (special education) lebih banyak memakai diagnosis untuk memilih label kecacatan. Berdasarkan label itulah layanan pendidikan diberikan dengan cara yang sama pada semua anak yang mempunyai label keganjilan yang sama, dan tidak memperimbangkan aspek-aspek lingkungan dan faktor-faktor dalam diri anak. Sebagai rujukan bila hasil diagnosis memperlihatkan bahwa seorang anak dikategorikan sebagai anak autisme, maka semua anak autisme akan diperlakukan dengan cara dan pendekatan yang sama menurut label dan karakteristiknya.
Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus  Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 

Paradigma Pendidikan Kebutuhan Khusus

Dalam paradigma pendidikan kebutuhan khusus (special needs education), anak yang mempunyai kebutuhan khusus baik yang bersifat temporer maupun yang bersifat permanent akan berdampak eksklusif kepada proses belajar, dalam bentuk kendala untuk melaksanakan aktivitas berguru (barrier to learning and development). Hambatan berguru dan kendala perkembangan sanggup muncul dalam banyak bentuk, untuk mengetahui dengan terperinci kendala belajar, kendala perkembangan dan kebutuhan yang dialami oleh seorang anak sebagai akhir dari kebutuhan khusus tertentu/kecacatan tertentu, dilakukan dengan mengunakan asesmen.

Hasil asesmen akan menawarkan citra yang terperinci mengenai kendala berguru setiap anak. Berdasarkan data hasil asesmen itulah pembelajaran akan dilakukan. Tidak akan terjadi dua orang anak yang mempunyai kebutuhan khusus/kecacatan yang sama, mempunyai hambantan belajar, kendala perkembangan dan kebutuhan yang persis sama. Oleh alasannya yakni itu pendidikan kebutuhan khusus difokuskan untuk membantu menghilangkan atau sekurang-kurangnya meminimalkan kendala berguru dan kendala perkembangan sebagai akhir dari kondisi yang dialami oleh setiap anak secara individual. Inilah yang disebut dengan pembelajaran yang berpusat kepada anak (child center approach).

Faktor Pendidikan Kebutuhan Khusus

Dalam perspektif pendidikan kebutuhan khusus diyakini bahwa ada faktor-faktor lain yang sangat penting untuk dipertimbangkan yaitu faktor lingkungan, termasuk perilaku terhadap anak pada umumnya dan terhadap anak tertentu alasannya yakni lingkungan yang tidak responsive, kurang stimulasi, pemahaman guru dan kesalahpahaman guru akan proses pembelajaran, isi, pendekatan pembelajaran dan bahan pembelajaran sanggup memimbulkan kendala berguru dan kendala perkembangan.

Selain faktor lingkungan, hal lain yang juga sangat penting untuk dipertimbangkan yakni faktor-faktor pada diri anak, ibarat rasa ingin tahu, motivasi, inisiatif, interaksi/komunikasi, kompetensi sosial, kreativitas, temperamen, gaya berguru dan kemampuan potensial. Pendidikan kebutuhan khusus memandang anak sangat komprehensif dan memandang anak sebagai anak, bukan memandang anak menurut label yang diberikan. Berdasarkan klarifikasi di atas sanggup dikatakan bahwa kendala berguru sanggup terjadi juga pada anak yang tidak mempunyai kecacatan. Dengan pandangan yang luas ibarat ini, akan meningkatkan pemahaman kita ihwal keunikan setiap individu anak.

Konsep Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Konsep kendala berguru dan kendala perkembangan sangat penting untuk dipahami alasannya yakni kendala berguru sanggup muncul di setiap kelas dan pada setiap anak. Semua anak mempunyai kemungkinan yang sama untuk mengalami kendala berguru dan kendala perkembangan. Pendidikan kebutuhan khusus menekankan pada upaya untuk membantu anak menghilangkan atau sekurang-kurangnya mengurangi kendala berguru dan kendala perkembangan sebagai akhir dari kondisi tertentu, semoga anak sanggup mencapai perkembangan optimum.

Demikianlah uraian singkat mengenai Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Semoga sanggup menambah wawasan sahabat-sahabat membumikan pendidikan dan bisa bermanfaat.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url