Model-Model Pembelajaran Inovatif Di Paud

FAST DOWNLOADads
Download
Model-Model Pembelajaran Inovatif di PAUD - Postingan kali ini, membumikan pendidikan akan share mengenai model-model pembelajaran inovatif pada pendidikan anak usia dini (PAUD). Sudah menjadi keharusan bahwa dalam menyajikan suatu pembelajaran dibutuhkan suatu model pembelajaran yang gampang dan bisa dinikmati oleh anak didik apalagi dalam membelajarkan anak usia dini. Pembelajaran yang bermakna yang disajikan oleh guru kepada anak usia dini akan berdampak signifikan pada perkembangannya. Sehingga kebutuhan anak akan terpenuhi dalam kehidupannya.

Dalam membelajarkan anak usia dini, minimal ada 4 (empat) model pembelajaran yang bisa digunakan, di antaranya yakni :
  • Model pembelajaran dengan Pendekatan Kelompok [di bawah]
  • Model Pembelajaran dengan Pendekatan Sudut [disini]
  • Model Pembelajaran dengan Pendekatan Area [disini]
  • Model Pembelajaran dengan Pendekatan Sentra [disini]

Namun pada kesempatan kali ini, membumikan pendidikan hanya akan share mengenai model pembelajaran yang pertama yaitu model pembelajaran dengan pendekatan kelompok. Berikut uraian singkatnya.

Model Pembelajaran dengan Pendekatan Kelompok

Pembelajaran menurut kelompok dengan acara pengaman, yakni referensi pembelajaran dimana belum dewasa dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi (tiga) kelompok dan masing-masing kelompok melaksanakan acara yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menuntaskan 2-3 acara dalam kelompok secara bergantian dengan tuntas. Apabila dalam pergantian kelompok, terdapat belum dewasa yang sudah menuntaskan tugasnya lebih cepat dari pada temannya, maka anak tersebut sanggup menentukan acara lain sejauh kelompok lain tersedia tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak tersebut sanggup bermain pada tempat tertentu di dalam kelas yang telah disediakan guru yang disebut dengan acara pengaman. Pada acara pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering diganti diubahsuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas yang mencakup penataan ruangan maupun pengorganisasian penerima didik yang sesuai dengan kebutuhan dan jadwal yang direncanakan akan membantu pencapaian pembelajaran yang optimal. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah:
  • Penataan perabot di ruangan harus diubahsuaikan dengan acara yang akan dilaksanakan.
  • Pengelompokan meja dan dingklik anak diubahsuaikan dengan kebutuhan sehingga ruang gerak penerima didik leluasa. Susunan meja dingklik sanggup berubah-ubah. Pada waktu mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi sanggup juga duduk di tikar/karpet.
  • Dinding sanggup dipakai untuk menempelkan informasi yang dipergunakan sebagai sumber berguru dan hasil acara anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga sanggup mengganggu perhatian anaak.
  • Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya sehingga sanggup melatih anak untuk adaptasi yang ingin dicapai menyerupai kemandirian, tanggung jawab, menciptakan keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya.

Baca juga: Merancang Berbagai Jenis Permainan dan Alat Permainan Edukatif

Alat bermain untuk acara pengaman diatur dalam ruangan, sehingga sanggup berfungsi apabila dibutuhkan oleh penerima didik.
 membumikan pendidikan akan share mengenai model Model-Model Pembelajaran Inovatif di PAUD
Pengelolaan Kelas Model Kelompok dengan Pengaman

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan berguru mengajar dengan model pembelajaran kelompok dengan acara pengaman memakai langkah-langkah sebagai berikut :
  • Kegiatan Pendahuluan/ Awal (+ 30 menit)
Kegiatan pendahuluan/awal dilaksanakan secara klasikal artinya acara yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan acara yang sama. dan sifatnya pemanasan, contohnya berdoa, presensi, bernyanyi sesuai tema, bertepuk tangan, berdiskusi dan tanya jawab ihwal tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami anak. Jika pada waktu diskusi terjadi kejenuhan diharapkan pendidik menciptakan variasi kegiatan, contohnya dilanjutkan dengan acara fisik/motorik bergairah atau permainan yang melatih indera pendengaran anak.
  • Kegiatan Inti (+ 60 menit)
Sifat dari acara ini yakni acara yang mengaktifkan perhatian, kemampuan dan sosial emosi anak. Kegiatan terdiri dari majemuk acara bermain yang dipilih dan disukai anak semoga sanggup bereksplorasi, bereksperimen, meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitasnya serta sanggup membantu dan membuatkan kebiasaan bekerja yang baik.

Pada acara ini anak terbagi beberapa acara kelompok, artinya dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melaksanakan acara yang berbeda-beda. Pengorganisasian anak dikala acara pada umumnya dengan acara kelompok, namun adakalanya dibutuhkan memakai acara klasikal maupun individual.

Sebelum anak dibagi menjadi kelompok, pendidik menjelaskan acara atau hal-hal yang berkaitan dengan kiprah masing-masing kelompok secara klasikal. Pada acara inti dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Pendidik bersama anak sanggup memberi nama masing-masing kelompok. Anak diberi kebebasan untuk menentukan acara yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang disediakan. Semua anak hendaknya secara bergantian mengikuti kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh pendidik. Setelah anak sanggup mengikuti secara teratur, maka anak boleh menentukan acara sendiri dengan tertib.

Anak-anak yang sudah menuntaskan tugasnya lebih cepat dari pada temannya sanggup meneruskan acara di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat, anak tersebut sanggup melaksanakan acara di acara pengaman. Fungsi acara pengaman adalah:
  1. Sebagai tempat acara anak yang telah menuntaskan tugasnya lebih cepat sehingga tidak mengganggu sahabat lain.
  2. Untuk memotivasi anak semoga cepat menuntaskan tugasnya
  3. Untuk membuatkan aspek emosional, sosial, kemandirian, kerjasama dan kreativitas anak.
  4. Sebagai alat peraga

Sebaiknya alat-alat yang disediakan pada acara pengaman lebih bervariasi dan sering diganti diubahsuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

Pada waktu acara kelompok berlangsung, pendidik tidak berada di satu kelompok saja melainkan juga menawarkan bimbingan kepada penerima didik yang mengalami kesulitan walaupun penerima didik tersebut berada di kelompok lain.
  • Istirahat/Makan (+ 30 menit)
Kegiatan ini kadang-kadang sanggup dipakai untuk mengisi indikator/kemampuan yang hendak dicapai yang berkaitan dengan acara makan, contohnya tata tertib makan, jenis makanan bergizi, rasa sosial dan kerjasama. Setelah acara makan selesai, waktu yang tersedia sanggup dipakai untuk bermain dengan alat permainan di luar kelas yang bertujuan membuatkan fisik/motorik.

Baca juga: Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan Motorik Halus

  • Penutup (+ 30 menit)
Kegiatan yang dilaksanakan pada acara epilog bersifat menenangkan anak dan diberikan secara klasikal, contohnya membaca dongeng dari buku, pantomim, menyanyi, atau apresiasi musik dari banyak sekali daerah. Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab mengenai acara yang berlangsung, sehingga anak mengingat dan memaknai acara yang dilaksanakan dan kemudian dilanjutkan dengan pesan-pesan dan doa pulang.

Penilaian dalam Model Pembelajaran dengan Pendekatan Kelompok

Selama acara berguru mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap jadwal kegiatannya maupun terhadap perkembangan penerima didik. Segala catatan pendidik dipakai sebagai materi masukan bagi keperluan penilaian.

Demikianlah uraian singkat mengenai model pembelajaran dengan pendekatan kelompok pada pendidikan anak usia dini (PAUD). Semoga sanggup bermanfaat dan bisa menambah wawasan sahabat-sahabat membumikan pendidikan. Untuk uraian mengenai model-model pembelajaran di PAUD yang lainnya akan membumikan pendidikan share pada postingan-postingan berikutnya.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url