Model Pembelajaran Paud Dengan Main Pembangunan/Bermain Konstruktif

FAST DOWNLOADads
Download
Model Pembelajaran PAUD dengan Main Pembangunan/Bermain Konstruktif - Setelah pada postingan sebelumnya telah membumikan pendidikan uraikan perihal apa itu biro simbolik, pengganti simbolik dan kerumitan simbolik dalam model pembelajaran PAUD dengan pendekatan bermain peran. Maka pada kesempatan kali ini, membumikan pendidikan akan share mengenai jenis bermain yang terakhir dalam model pembelajaran dengan pendekatan pusat yaitu Main Pembangunan atau Bermain Konstruktif.


Bahwa sudah kita meklumi bahwa dalam model pembelajaran dengan pendekatan pusat di PAUD terdapat tiga jenis bermain. Tiga jenis bermain tersebut yaitu bermain sensorik, bermain tugas dan bermain konstruktif atau main pembangunan. Membumikan pendidikan telah share mengenai bermain sensorik dan bermain peran. Dan kini pada postingan kali ini akan dibahas jenis bermain yang terakhir yaitu bermain konstruktif atau Main Pembangunan. Langsung saja uraiannya sebagai berikut.


Main Pembangunan/Bermain Konstruktif

Main pembangunan atau bermain konstruktif juga dibahas dalam kerja Piaget (1962) dan Smilansky (1968). Piaget menjelaskan bahwa kesempatan main pembangunan membantu anak untuk mengembangkan keterampilannya yang akan mendukung keberhasilan sekolahnya dikemudian hari. Dr. Charles, H. Wolfgang, dalam bukunya yang berjudul School for Young Children (1992), menjelaskan suatu tahap yang berkesinambungan dari materi yang paling cair atau messy, menyerupai air, ke yang paling terstruktur, menyerupai puzzle. Cat, krayon, spidol, play dough, air, dan pasir, dianggap sebagai materi main pembangunan sifat cair atau materi alam. Balok unit, LegoTM, balok berongga, Bristle BlockTM, dan materi lainnya dengan bentuk yang telah ditentukan sebelumnya, yang mengarahkan bagaimana anak meletakkan bahan-bahan tersebut bersama menjadi sebuah karya, dianggap sebagai materi main pembangunan yang terstruktur. Anak sanggup mengekspresikan dirinya dalam bahan-bahan ini. Mengembangkan dari main proses atau main sensorimotor yang kami lihat pada anak usia di bawah tiga tahun ke tahap main simbolik yang kami lihat pada anak usia tiga hingga enam tahun yang sanggup terlibat dalam korelasi kolaborasi dengan anak lain dan membuat karya nyata.

Penelitian menunjukan (CCCRT, 2002) tahapan untuk menggambar, melukis dan main balok, sanggup dipakai untuk menilai hasil karya anak. Bila anak dibolehkan untuk mendapat pengalaman di lingkungan main keaksaraan yang kaya, mereka akan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan di sekolah nantinya.

Anak harus mempunyai waktu untuk bermain, daerah untuk bermain, perabotan yang sempurna untuk mendukung bermain mereka, dan pijakan dari guru ketika dibutuhkan. Dengan konsep ini dalam pikiran orang remaja dalam lingkungan anak usia dini harus ditekankan untuk menyediakan tiga jenis permainan, intensitas dan densitas dari pengalaman bermain.

Contoh: Anak dibolehkan untuk menentukan dari serangkaian kegiatan bermain setiap hari yang menyediakan kesempatan untuk terlibat dalam bermain peran, pembangunan dan sensorimotor.

Konsep intensitas menekankan pada jumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk berpindah melalui tahap perkembangan kognisi, sosial, emosi, dan fisik yang dibutuhkan semoga sanggup berperan serta dalam keberhasilan sekolah di kemudian hari.

Contoh: Anak-anak harus mempunyai pengalaman harian yang membolehkan mereka untuk berafiliasi dengan materi pembangunan, sifat cair, yang menyediakan kesempatan untuk menggambar, melukis, dan keterampilan awal menulis. Bahan-bahan menyerupai kertas dengan tekstur, ukuran, dan warna yang berbeda, dengan spidol dan krayon. Papan lukis dengan kertas aneka macam ukuran dan kuas-kuas akan membantu anak sepanjang waktu untuk berkembang melalui tahap awal dari corat-coret ke penciptaan sesuatu yang mewakili wujud kasatmata dan tahap awal dari corat-coret ke menulis kata dan kemudian kalimat.

Konsep dari densitas menekankan pada kegiatan yang berbeda yang disediakan untuk anak oleh orang remaja di lingkungan anak usia dini. Kegiatan-kegiatan ini harus memperkaya kesempatan pengalaman anak melalui tiga jenis permainan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan perkembangan anak.

Contoh: anak sanggup memakai cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja, dan sebagainya. Untuk melatih keterampilan pembangunan sifat cair. Anak-anak sanggup memakai balok unit (Pratt), palu dengan paku dan kayu, sisa-sisa materi bangunan dengan lem tembak, dan LegoTM untuk berlatih keterampilan pembangunan terstruktur. Kebanyakan daerah main tugas hanya untuk “kerumahtanggaan” yang hanya diminati oleh anak perempuan. Sedangkan pengalaman menyerupai klinik dokter gigi, daerah bangunan, rumah makan dengan kolam ikan di bab luar, dan lain-lain, direncanakan sepanjang tahun menarik baik untuk anak wanita maupun anak pria dalam bermain tugas yang terlibat dan densitas dari jenis permainan yang disediakan.

Penelitian dan teori mendukung pengalaman bermain sebagai sebuah dasar untuk acara anak usia dini yang bermutu, tetapi semua anak tidak mendapat laba secara penuh tanpa rencana, penataan lingkungan, dan pijakan orang remaja untuk pengalaman. Pengalaman bermain anak seharusnya direncanakan dengan hati-hati dan diberi pijakan untuk memenuhi kebutuhan setiap anak.

Empat Pijakan Bermain Konstruktif/Pembangunan

Empat langkah pijakan berikut ini untuk mencapai mutu pengalaman main (CCCRT, 1999):
Model Pembelajaran PAUD dengan Main Pembangunan Model Pembelajaran PAUD dengan Main Pembangunan/Bermain Konstruktif

1) Pijakan Lingkungan Main
  • Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (3 daerah main untuk setiap anak)
  • Merencanakan intensitas dan densitas pengalaman
  • Memiliki aneka macam materi yang mendukung tiga jenis main: sensorimotor, pembangunan dan main peran
  • Memiliki aneka macam materi yang mendukung pengalaman keaksaraan
  • Menata kesempatan main untuk mendukung korelasi sosial yang positif
2) Pijakan Pengalaman Sebelum Main
  • Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mendatangkan narasumber
  • Menggabungkan kosakata gres dan memperlihatkan konsep yang mendukung perolehan keterampilan kerja (Standar Kinerja)
  • Memberikan gagasan bagaimana memakai bahan-bahan
  • Mendiskusikan hukum dan cita-cita untuk pengalaman main
  • Menjelaskan rangkaian waktu main
  • Mengelola anak untuk keberhasilan korelasi sosial
  • Merancang dan menerapkan urutan transisi main
3) Pijakan Pengalaman Main Setiap anak
  • Memberikan anak waktu untuk mengelola dan memperluas pengalaman main mereka
  • Mencontohkan komunikasi yang tepat
  • Memperkuat dan memperluas bahasa anak
  • Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui pinjaman pada korelasi sobat sebaya
  • Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak
4) Pijakan Pengalaman Setelah Main
  • Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya
  • Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman berguru positif melalui pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.

Sejumlah orang remaja yang bekerja pada acara anak usia dini berpikir cukup hanya mengambil beberapa buku dari rak buku untuk dibaca dan membiarkan anak berlari secara bebas ke kelas atau ke halaman sementara mereka berdiri dan bicara pada anak lain. Pengalaman main yang bermutu membutuhkan orang remaja yang tahu tahap perkembangan setiap anak dalam setiap jenis main. Orang remaja ini harus memakai info tersebut untuk merencanakan, menata, memberi pijakan yang diperkaya dengan keaksaraan pengalaman main. Pengalaman-pengalaman ini harus mendukung perolehan keterampilan dan pengetahuan yang mendukung keberhasilannya di sekolah di kemudian hari.

Jenis-Jenis Sentra Bermain di PAUD

Sentra bermain terdiri dari : 
  • Sentra Bahan Alam dan Sains
Bahan-bahan yang dibutuhkan di pusat ini yaitu daun, ranting, kayu, pasir, air batu, biji-bijian dan lain-lain. Sentra ini memfasilitasi anak untuk mengembangkan dan memperluas pengalaman bermain sensorimotor dengan memperlihatkan banyak kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi bahan-bahan alami dalam mengembangkan kematangan motorik halus yang dibutuhkan dalam proses kesiapan menulis, keterampilan berolahraga dan menstimulasi system kerja otak anak.
  • Sentra Balok
Sentra balok berisi aneka macam macam balok dalam aneka macam bentuk, ukuran, warna dan tekstur. Di sini anak berguru banyak hal dengan cara menyusun/ memakai balok, mengembangkan kemampuan logika matematika/berhitung permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
  • Sentra Seni
Bahan-bahan yang dibutuhkan di pusat ini yaitu kertas, cat air, krayon, spidol, gunting kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, dan potongan-potongan bahan/ gambar. Sentra seni menfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya kasatmata (hasil karya) melalui metode proyek.
  • Sentra Bermain Peran
Sentra bermain tugas terdiri dari ; pusat bermain tugas makro sanggup dipakai anak sebagai model. Sentra bermain tugas mikro contohnya memakai boneka, maket meja-kursi, rumah-rumahan dan sebagainya. Sentra bermain tugas merupakan wujud dari kehidupan kasatmata yang dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka dengan memainkan aneka macam macam peran. Pemilihan aneka macam benda untuk bermain tugas tergantung dari minat anak pada ketika itu. Misal, Tema “Keluarga”, dengan alat-alat yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain.
  • Sentra Persiapan
Bahan yang ada pada pusat ini yaitu buku-buku, kartu kata, kartu huruf, kartu angka dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakap-cakap dan persiapan menulis serta berhitung. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan. Mendorong kemampuan intelektual anak, gerakan otot halus, koordinasi mata-tangan, berguru keterampilan sosial (berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah)
  • Sentra Agama
Bahan-bahan yang disiapkan yaitu aneka macam maket daerah ibadah, perlengkapan ibadah, gambar-gambar, buku-buku dongeng keagamaan, dan sebagainya. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agama merupakan suatu konsep yang abstrak, perlu diterjemahkan menjadi acara yang konkrit bagi anak.
  • Sentra Musik
Bahan yang dibutuhkan pada pusat musik, contohnya botol beling/kaca, tempurung kelapa, rebana, tutup botol, triangle dan lain-lain. Sentra musik memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam memakai gagasan mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang sanggup memperluas pengalaman serta pengetahuan anak perihal irama, birama (ketukan) dan mengenal aneka macam bunyi-bunyian dengan memakai alat-alat musik yang mendukung, contohnya pianika, piano, rebana dan lain-lain.

Demikianlah uraian singkat mengenai Model Pembelajaran PAUD dengan Main Pembangunan/Bermain Konstruktif. Semoga sanggup bermanfaat dan bisa menjadi materi rujukan dalam membuat model pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini atau PAUD.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url