Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya Dan Abjad Bangsa

FAST DOWNLOADads
Download
Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa - Setelah pada postingan sebelumnya telah membumikan pendidikan uraikan mengenai pengertian pendidikan budaya dan huruf bangsa. Maka pada postingan kali ini, membumikan pendidikan akan share mengenai landasan pedagogis pendidikan budaya dan huruf bangsa. Langsung saja berikut uraiannya.

Pendidikan Budaya dan Karakter

Pendidikan intinya yaitu suatu upaya sadar untuk menyebarkan potensi akseptor didik secara optimal. Usaha sadar tersebut dihentikan dilepaskan dari lingkungan  akseptor didik berada terutama dari lingkungan budayanya (Ki Hajar Dewantara; Pring; Oliva). Pendidikan yang tidak dilandasi oleh prinsip tersebut akan menimbulkan mereka tercerabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi maka mereka tidak akan mengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang “asing” dalam lingkungan budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan yaitu ia menjadi orang yang tidak menyukainya budayanya.
Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Budaya yang menimbulkan akseptor didik tumbuh dan berkembang yaitu budaya di lingkungan terdekat (kampung, RT, RW, desa) berkembang ke lingkungan yang lebih luas yaitu budaya nasional bangsanya dan budaya universal yang dianut oleh ummat manusia. Apabila akseptor didik menjadi abnormal terhadap lingkaran-lingkaran budaya tersebut pada gilirannya maka ia tidak mengenal dengan baik budaya bangsanya dan dirinya sebagai anggota budaya bangsa. Dalam situasi demikian maka ia sangat rentan terhadap efek budaya luar dan bahkan cenderung untuk mendapatkan budaya luar tanpa proses pertimbangan (valueing). Kecenderungan itu terjadi sebab ia tidak mempunyai norma dan nilai budaya nasional nya yang sanggup dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan pertimbangan (valueing) tersebut.

Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter

Semakin besar lengan berkuasa dasar pertimbangan yang dimilikinya semakin besar lengan berkuasa pula kecenderungannya untuk menjadi warganegara yang baik. Pada titik kulminasinya, norma dan nilai budaya tersebut akan menjadi norma dan nilai budaya bangsanya. Dengan demikian maka warganegara Indonesia akan mempunyai wawasan, cara berpikir, cara bertindak dan menuntaskan problem yang sesuai dengan norma dan nilai ciri ke-Indonesia-annya. Hal ini sesuai dengan fungsi utama pendidikan yang diamanatkan dalam UU Sisdiknas yaitu :
mengembangkan kemampuan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh sebab itu hukum dasar yang mengatur pendidikan nasional  (UUD 1945 dan UU Sisdiknas) sudah memperlihatkan landasan yang kokoh untuk menyebarkan keseluruhan potensi diri seseorang sebagai anggota masyarakat dan bangsa.

Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari huruf tersebut  menghendaki suatu proses yang berkelanjutan (never ending process), dilakukan melalui banyak sekali mata pelajaran yang ada dalam kurikulum (kewarganegaraan, sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, bahasa Indonesia, IPS, IPA, matematika, agama, pendidikan jasmani dan olahraga, seni serta ketrampilan). Dalam menyebarkan pendidikan huruf bangsa  kesadaran akan siapa dirinya dan bangsanya yaitu kepingan yang teramat penting. Prof Dr Sartono Kartodirdjo secara tegas menyatakan bahwa kesadaran tersebut hanya sanggup terbangun dengan baik melalui pendidikan sejarah sebab sejarah sanggup memperlihatkan pencerahan dan klarifikasi mengenai siapa dirinya dan bangsanya di masa kemudian yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di masa kini. Selain itu dalam pendidikan huruf bangsa harus terbangun pula kesadaran, pengetahuan, wawasan, dan nilai berkenaan dengan lingkungan di mana dirinya dan bangsanya hidup (geografi), nilai yang hidup di masyarakat (antropologi), sistem sosial yang berlaku dan sedang berkembang (sosiologi), sistem ketatanegaraan, pemerintahan, dan politik (ketatanegaraan/ politik/ kewarganegaraan), bahasa Indonesia dengan cara berpikirnya, kehidupan perekonomian, ilmu, teknologi, dan seni. Artinya, perlu ada upaya  terobosan terhadap kurikulum berupa pengembangan nilai-nilai yang menjadi dasar bagi pendidikan budaya dan huruf bangsa. Dengan terobosan kurikulum yang demikian maka nilai dan huruf yang dikembangkan pada diri akseptor didik akan sangat kokoh dan mempunyai dampak konkret dalam kehidupan dirinya, masyarakat, bangsa dan bahkan ummat manusia.

Pendidikan budaya dan huruf bangsa dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau kebajikan (virtue) yang menjadi dasar budaya dan huruf bangsa. Kebajikan yang menjadi atribut suatu huruf intinya yaitu nilai. Oleh sebab itu pendidikan budaya dan huruf bangsa intinya yaitu pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup/ideology bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.

Demikianlah uraian wacana landasan pedagogis pendidikan budaya dan huruf bangsa. Semoga sanggup menambah wawasan keilmuan sahabat-sahabat membumikan pendidikan dan sanggup bermanfaat.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url