Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (Abk)

FAST DOWNLOADads
Download
Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) - Siang sahabat-sahabat membumikan pendidikan. Pada kesempatan kali ini, membumikan pendidikan akan mencoba share mengenai Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bahwa ada beberapa istilah yang dipakai untuk mengatakan keadaan anak berkebutuhan khusus. Istilah anak berkebutuhan khusus merupakan istilah terbaru yang digunakan, dan merupakan terjemahan dari child with special needs yang telah dipakai secara luas di dunia internasional, ada beberapa istilah lain yang pernah dipakai diantaranya anak cacat, anak tuna, anak berkelainan, anak menyimpang, dan anak luar biasa, ada satu istilah yang berkembang secara luas telah dipakai yaitu difabel, gotong royong merupakan abreviasi dari diference ability.

Sejalan dengan perkembangan ratifikasi terhadap hak azasi insan termasuk bawah umur ini, maka digunakanlah istilah anak berkebutuhan khusus. Penggunaan istilah anak berkebutuhan khusus membawa konsekuensi cara pandang yang berbeda dengan istilah anak luar biasa yang pernah dipergunakan dan mungkin masih digunakan. Jika pada istilah luar biasa lebih menitik beratkan pada kondisi (fisik, mental, emosi-sosial) anak, maka pada berkebutuhan khusus lebih pada kebutuhan anak untuk mencapai prestasi sesuai dengan potensinya.

Contoh, seorang anak tunanetra, terang ia mempunyai keterbatasan pada bidang penglihatannya, tetapi ia juga mempunyai potensi kemampuan intelektual yang tidak berbeda dengan anak normal, maka untuk sanggup berprestasi sesuai kapasitas intelektualnya diharapkan alat bantu kompensatif indera penglihatan ibarat talking computer, talking books, buku goresan pena Braille dan sebagainya. Dengan dipenuhinya kebutuhan itu, maka anak tunanetra akan sanggup berprestasi sesuai dengan kapasitas intelektualnya dan bisa berkompetisi dengan anak normal.

Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus

Ilustrasi
Boby yakni seorang anak yang berusia 7 tahun dan duduk di kelas 1 sekolah dasar, Boby mempunyai kelainan fisik yaitu jari-jari tangan kirinya hanya 4 buah. Suatu kecelakaan menjadikan ibu jarinya harus dipotong (amputasi), sehingga Boby termasuk anak yang mempunyai kecacatan yaitu jari. Boby tidak memerlukan pinjaman khusus dalam proses pembelajaran di sekolah dan sosialisasi di lingkungannya. Di lain pihak ada seorang anak berjulukan Dewi usia 7 tahun ia secara fisik (kesan lahiriah) terlihat tidak berbeda dengan bawah umur lain sebayanya, tetapi sesudah masuk kelas mengikuti proses pembelajaran Dewi terlihat galau dan selalu ketinggalan dalam prestasi berguru dengan teman-temanya bahkan tidak bisa mengikuti proses pembelajaran di kelas. Ternyata Dewi memang tidak bisa mengikuti proses pembelajaran ibarat teman-temannya, Dewi memerlukan cara atau metode tersendiri (khusus) dalam mengikuti proses pembelajaranya. Setelah mendapat layanan pembelajaran tersendiri sesuai dengan keadaanya, Dewi sanggup mencapai prestasi berguru rata-rata kelas.

Dari dua ilustrasi tersebut yaitu Boby dan Dewi maka untuk memahami anak berkebutuhan khusus berarti kita mesti melihat adanya aneka macam perbedaan jikalau dibandingkan dengan keadaan normal, mulai dari keadaan fisik hingga mental, dari anak cacat hingga anak berbakat intelektual. Perbedaan untuk memahami anak berkebutuhan khusus dikenal ada 2 hal yaitu perbedaan interindividual dan intraindividual. Berikut uraiannya:

  • Perbedaan interindividual
Berarti membandingkan keadaan individu dengan orang lain dalam aneka macam hal diantaranya perbedaan keadaan mental (kapasitas kemampuan intelektual), kemampuan panca indera (sensory), kemampuan gerak motorik, kemampuan komunikasi, sikap sosial, dan keadaan fisik. Perkembangan akhir-akhir ini adanya perbedaan dalam pencapaian prestasi berguru siswa dalam aneka macam mata pelajaran. Hal ini dimungkinkan dengan adanya standar kompetensi yang harus dimiliki siswa untuk setiap tingkat atau level kelas yang telah dirumuskan secara nasional. Standardisasi alat ukur untuk setiap mata pelajaran pada setiap tingkat kelas memang harus segera diadakan sesuai dengan kurikulum yang telah disusun (curiculum-based assesment). Jika memang prestasi anak berada jauh di bawah standar kelulusan, maka dimungkinkan anak ini masuk kelompok anak berkebutuhan khusus. Selain perbedaan dalam prestasi akademik juga perbedaan kemampuan akademik. Untuk mengetahui kemampuan akademik ini biasanya dipakai tes kecerdasan yang sanggup mengukur potensi kemampuan intelektual yang dinyatakan dengan satuan IQ. Secara teoretis keadaan populasi IQ anak akan mengikuti kurve normal (lihat gambar di bawah ini!), dimana anak yang mempunyai IQ pada posisi ekstrim -2 dan +2 standar deviasi kurve normal, maka perlu diperhatikan sebagai anak berkebutuhan khusus. Perbedaan ini tidak sekedar berbeda dengan rerata normal, tetapi perbedaan yang signifikan, sehingga anak tersebut memang memerlukan praktek pendidikan dan pengajaran khusus untuk membuatkan potensinya secara optimal.
 membumikan pendidikan akan mencoba share mengenai Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus  Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

  • Perbedaan intraindividual
Adalah suatu perbandingan antar potensi yang ada dalam diri individu itu sendiri, perbedaan ini sanggup muncul dari aneka macam aspek mencakup intelektual, fisik, psikologis, dan sosial. Sebagai ilustrasi ada seorang siswa yang mempunyai prestasi berguru sangat cemerlang tetapi ia sangat tidak disenangi oleh teman-temanya sebab ia besifat tertutup dan individualis, dan sulit diajak kerja sama. Dari citra tersebut maka sanggup dibandingkan antara kemampuan intelektual dan kemampuan sosial siswa tersebut cukup signifikan, sehingga siswa tersebut memerlukan treatment atau perlakuan khusus semoga potensinya sanggup berkembang optimal.


Selain persoalan perbedaan, ada beberapa terminologi yang sanggup dipakai untuk memahami anak berkebutuhan khusus. Istilah tersebut yaitu:

  • Impairment
Merupakan suatu keadaan atau kondisi dimana individu mengalami kehilangan atau kecacatan psikologis, fisiologis atau fungsi struktur anatomis secara umum pada tingkat organ tubuh. Contoh seseorang yang mengalami amputasi satu kakinya, maka ia mengalami kecacatan kaki.

  • Disability
Suatu keadaan dimana individu mengalami kekurang mampuan yang dimungkinkan sebab adanya keadaan impairment ibarat kecacatan pada organ tubuh. Contoh pada orang yang cacat kakinya, maka ia akan mencicipi berkurangnya fungsi kaki untuk melaksanakan mobilitas.

  • Handicaped.
Keadaan dimana individu mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini dimungkinkan sebab adanya kelainan dan berkurangnya fungsi organ individu. Contoh, orang yang mengalami amputasi kaki sehingga untuk acara mobilitas atau berinteraksi dengan lingkungannya ia memerlukan dingklik roda.

Dari pembahasan di atas, maka sanggup disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus yakni anak yang mempunyai perbedaan-perbedaan baik perbedaan interindividual maupun intraindividual yang signifikan, dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga untuk membuatkan potensinya dibutuhkan pendidikan dan pengajaran khusus.

Demikianlah uraian singkat ihwal Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Semoga sanggup menambah wawasan sahabat-sahabat membumikan pendidikan dan sanggup bermanfaat.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url