Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus Yang Mengalami Tunadaksa

FAST DOWNLOADads
Download
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengalami Tunadaksa - Postingan kali ini, membumikan pendidikan masih akan share mengenai karakteristik anak berkebutuhan khusus dengan kelainan fisik yaitu tunadaksa. Inilah postingan terakhir mengenai karakteristik anak berkebutuhan khusus dengan kelainan fisik sehabis pada postingan sebelum dan sebelumnya membumikan pendidikan telah share dua dari tiga anak dengan gangguan fisik yaitu tunanetra dan tunadaksa.

Baca juga :

Langsung saja berikut uraian singkatnya.

Karakteristik Anak Tunadaksa 

Ilustrasi
Dini seorang anak cerebral palsy, semenjak kecil beliau mengalami kelumpuhan atau kelayuhan pada anggota gerak sebelah kanan yaitu tangan dan kaikanannya yang disertai gangguan pada otot motorik wicara. Dini kalau berjalan terlihat sempoyongan, dan bila bicara sulit untuk dimengerti orang lain. Pada awalnya oleh lingkungan beliau dianggap sebagai anak yang tidak normal mentalnya. Tetapi lama-kelamaan lingkungan menyadari bahwa beliau memahami dan mengerti apa yang di bicarakan orang lain, tetapi sangat sulit untuk ekspresi responnya secara ekspresi maupun motorik lainnya. Setelah beliau bersekolah di sekolah khusus atau SLB untuk belum dewasa tunadaksa, beliau sanggup mengekspresikan maksudnya dengan banyak sekali cara sesuai dengan kemampuan dan sedikit sanggup dimengerti orang lain.

Anak tunadaksa yaitu belum dewasa yang mengalami kelainan fisik, atau cacat tubuh, yang meliputi kelainan anggota badan maupun yang mengalami kelainan anggota gerak dan kelumpuhan yang disebabkan lantaran kelainan yang ada di syaraf sentra atau otak, disebut sebagai cerebral palcsy (CP), dengan karakteristik sebagai berikut:
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengalami Tunadaksa Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengalami Tunadaksa

  • Gangguan Motorik
Gangguan motoriknya berupa kekakuan, kelumpuhan, gerakan-gerakan yang tidak sanggup dikendalikan, gerakan ritmis dan gangguan keseimbangan. Gangguan motorik ini meliputi motorik bergairah dan motorik halus.

  • Gangguan Sensorik
Pusat sensoris pada insan terleak otak, mengingat anak cerebral palsy yaitu anak yang mengalami kelainan di otak, maka sering anak cerebral palsy disertai gangguan sensorik, beberapa gangguan sensorik antara lain penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan perasa. Gangguan penglihatan pada cerebral palsy terjadi lantaran ketidakseimbangan otot-otot mata sebagai akhir kerusakan otak. Gangguan indera pendengaran pada anak cerebral palsy sering dijumpai pada jenis athetoid.

  • Gangguan Tingkat Kecerdasan
Walaupun anak cerebral palsy disebabkan lantaran kelainan otaknya tetapi keadaan kecerdasan anak cerebral palsy bervariasi, tingkat kecerdasan anak cerebral palsy mulai dari tingkat yang paling rendah hingga gifted. Sekitar 45% mengalami keterbelakangan mental, dan 35% lagi memiliki tingkat kecerdasan normal dan diatas rata-rata. Sedangkan sisanya cenderung dibawah rata-rata (Hardman, 1990).

Baca juga: 10 Saran Mudah Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

  • Kemampuan Berbicara
Anak cerebral palsy mengalami gangguan wicara yang disebabkan oleh kelainan motorik otot-otot wicara terutama pada organ artikulasi menyerupai lidah, bibir, dan rahang bawah, dan ada pula yang terjadi lantaran kurang dan tidak terjadi proses interaksi dengan lingkungan. Dengan keadaan yang demikian maka bicara belum dewasa cerebral palsy menjadi tidak terang dan sulit diterima orang lain.

  • Emosi dan Penyesuaian Sosial
Respon dan perilaku masyarakat terhadap kelainan pada anak cerebral palsy, menghipnotis pembentukan eksklusif anak secara umum. Emosi anak sangat bervariasi, tergantung rangsang yang diterimanya. Secara umum tidak terlalu berbeda dengan anak–anak normal, kecuali beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi yang sanggup mengakibatkan emosi yang tidak terkendali. Sikap atau penerimaan masyarakat terhadap anak cerebral palsy sanggup memunculkan keadaan anak yang merasa rendah diri atau kepercayaan dirinya kurang, gampang tersinggung, dan suka menyendiri, serta kurang sanggup menyesuaiakan diri dan bergaul dengan lingkungan.

Sedangkan belum dewasa yang mengalami kelumpuhan yang dikarenakan kerusakan pada otot motorik yang sering diderita oleh belum dewasa pasca polio dan muscle dystrophy lain mengakibatkan gangguan motorik terutama gerakan lokomosi, gerakan ditempat, dan mobilisasi. Ada sebagian anak dengan gangguan gerak yang berat, ringan, dan sedang. Untuk berpindah daerah perlu alat ambulasi, juga perlu alat bantu dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu memenuhi kebutuhan gerak. Dalam kehidupan sehari-hari anak perlu pinjaman dan alat yang sesuai. Keadaan kapasitas kemampuan intelektual anak gangguan gerak otot ini tidak berbeda dengan anak normal.

Demikianlah uraian mengenai Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang Mengalami Tunadaksa. Semoga bisa menambah perbendaharaan wawasan sahabat-sahabat membumikan pendidikan terkait karakteristik anak berkebutuhan khusus dengan kelainan fisik yang terdiri dari tunanetra, tunarungu dan tunadaksa. Dan mudah-mudahan pula postingan ini sanggup bermanfaat.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url