Aspek-Aspek Paud Holistik Dan Integratif
Aspek-Aspek PAUD Holistik dan Integratif - Setelah pada kesempatan sebelumnya membumikan pendidikan telah share mengenai hakikat pengembangan PAUD yang holistik dan integratif, maka kali membumikan pendidikan akan share aspek-aspek dari PAUD holistik dan integratif. Salah satu kebijakan Direktorat Jenderal PAUDNI tahun 2011 ialah mendorong penyelenggaraan PAUD holistik-integratif yang bisa mengoptimalkan/melejitkan kecerdasan anak, sesuai tahap tumbuh kembang anak, memperlihatkan kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan jangkauan sasaran yang makin luas, bermutu, merata dan berkeadilan.
Baca juga: Hakikat Pengembangan PAUD Holistik dan Integratif
Baca juga: Hakikat Pengembangan PAUD Holistik dan Integratif
Pengaruh Aspek-Aspek PAUD
Berbagai pendapat menyatakan bahwa layanan menyeluruh (holistik) kepada anak usia dini dirasa sangat penting, sebab bila salah satu aspek yang seharusnya diberikan kepada anak tidak diberikan secara optimal, maka akan kuat terhadap aspek yang lain. Berbagai dampak yang tampak antara lain :
1. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan wujud dari layanan pendidikan, yang dalam pelaksanaannya diadaptasi dengan situasi dan kondisi masing-masing lembaga. Dalam konteks pembelajaran, sebaiknya pendidik dan tenaga kependidikan sanggup menentukan dan memilah metode, media, sumber belajar, sarana, serta waktu pembelajaran sesuai dengan tahapan usia dan tumbuh kembang anak sesuai dengan Permendiknas No.58 th 2009 perihal Standar PAUD.
Guna mengoptimalkan kualitas pembelajaran, dalam pelaksanaannya sanggup melibatkan forum terkait yang berkompeten, ibarat dinas pendidikan, himpaudi, IGKTI, atau forum lait yang terkait. Menyamakan persepsi antara pendidik dan orang renta perihal pendidikan yang sempurna bagi anak usia dini sanggup diupayakan dengan melibatkan orang renta di kelas sebagai penerima didik (dapat dilakukan 6 bulan sekali) biar terjadi kesepahaman dalam mendidik anak.
2. Layanan Kesehatan dan Gizi
- 1) Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin derajat kesehatan anak. Pemeriksaan kesehatan mencakup kesehatan badan, dan kesehatan gigi. Untuk investigasi kesehatan tubuh sanggup dilakukan setiap 2 bulan sekali sedangkan investigasi kesehatan gigi sanggup dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh tenaga medis (ahlinya).
Selain oleh tenaga medis, investigasi kesehatan secara sederhana sanggup juga dilakukan secara rutin oleh pendidik, contohnya investigasi kebersihan telinga, hidung, kuku, dan gigi. Pemeriksaan kesehatan yang bersifat insidental/khusus juga perlu dilakukan, contohnya pada ketika sering terjadi wabah penyakit, contohnya ketika animo penghujan sering terjadi wabah influenza dan batukbatuk, atau ketika terjadi wabah penyakit cacar, penyakit kulit, dan lain-lain.
- 2) Gizi Seimbang
Dalam pemberian asupan gizi seimbang forum PAUD sanggup mengoptimalkan tugas orang renta anak dalam hal frekuensi pemberiannya, sumber dana, dan teknis pelaksananya. Pemberian masakan yang bergizi tidak harus yang glamor (mahal), tetapi sanggup juga memanfaatkan potensi yang ada. Misalnya sayuran yang dipetik dari pekarangan atau kebun sendiri atau materi masakan lain yang tersedia yang diolah sedemikian rupa biar tidak membosankan dan sanggup merangsang selera makan anak namun tetap mempunyai nilai gizi. Orang renta juga sanggup dilibatkan dalam pengadaan masakan dengan gizi seimbang.
- 3) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)
Deteksi tumbuh kembang anak harus dilakukan oleh forum PAUD untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga lebih gampang untuk diintervensi. Jika penyimpangan-penyimpangan yang terjadi diketahui melewati usia 6 tahun, maka intervensi yang dilakukan lebih sulit yang sanggup menyebabkan terjadinya penyimpangan permanen.
Kegiatan yang dilakukan dalam deteksi dini mencakup : pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, deteksi perkembangan anak, emosi anak, gangguan berbicara, dan gangguan pendengaran. Deteksi dini autis, ganggungan perhatian, dan hiperaktif sanggup dilakukan apabila ada gejala-gejala atau ada kecurigaan terhadap ketiga gangguan tersebut. Pelaksanaan DDTK sanggup dilakukan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang sudah terlatih. Namun, apabila belum ada tenaga yang terlatih, forum sanggup bekerja sama dengan dinas kesehatan atau puskesmas terdekat untuk melakukannya, biar deteksi yang dilakukan benar-benar akurat dan sanggup dipertanggung jawabkan hasilnya. Kegiatan deteksi pertumbuhan ibarat timbang badan, tinggi tubuh dan lingkar kepala, sanggup dilakukan sebulan sekali, sedang untuk perkembangan anak (bahasa, kognisi, motorik) sanggup dilakukan secara berkala, sesuai kebutuhan atau usia anak.
- 4) Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pola hidup higienis dan sehat merupakan salah satu aspek yang sangat menunjang kesehatan anak. Pendidik sanggup mengajarkan, memberi teladan dan membiasakan sikap hidup higienis dan sehat (PHBS) dalam acara sehari-hari di lingkungan forum PAUD. Misalnya mencuci tangan sebelum dan setelah makan, tidak jajan sembarangan, mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, buang air besar dan kecil di toilet (toilet training), membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan lembaga, mengajarkan perihal menjaga kebersihan telinga, hidung, ekspresi dan mata.
3. Perlindungan Anak
Pada dasarnya setiap anak mempunyai hak yang sama dengan orang dewasa. Mereka mempunyai hak yang harus dihargai dan dilindungi. Banyak perundang-undangan yang telah mengatur perihal hak-hak anak. Misalnya undang-undang nomor 4 tahun 1979 perihal kesejahteraan anak, dan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 perihal Perlindungan Anak. Perlindungan terhadap anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak biar sanggup hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Hal lain yang perlu mendapatkan proteksi misalnya: proteksi dari kekerasan baik fisik maupun mental, diskriminasi, eksploitasi, human trafficking, dan tindakan asusila lainnya. Semua itu harus mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berahlak mulia, dan sejahtera. Melindungi anak merupakan kewajiban Negara/pemerintah, keluarga, orang tua, dan masyarakat. Menjalin kerjasama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam membimbing, mengawasi dan memperlihatkan proteksi kepada anak harus dilakukan, biar pertumbuhan dan perkembangan kehidupan anak sanggup berjalan sesuai dengan yang seharusnya.
Perlindungan anak harus disosialisasikan oleh forum PAUD, baik kepada pendidik, orang renta atau masyarakat. Kegiatan sosialisasi sanggup berbentuk seminar, orientasi, sarasehan, kunjungan rumah atau bentuk lain yang sesuai. Lembaga PAUD sanggup berkerja sama dengan forum yang kompeten ibarat Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), atau forum terkait lainnya.
Pendidik sanggup mengimplementasikan proteksi dan pemenuhan hak-hak anak dalam setiap kegiatan, diantaranya menjaga keamanan dan keselamatan anak, menghargai hak anak untuk berbicara dan memperlihatkan pendapat, hak untuk menentukan jenis permainan dan APE yang diinginkan, mengawasi dan melindungi anak pada ketika bermain, dan sebagainya, begitu juga orang renta dan masyarakat. Dengan adanya jaminan terhadap proteksi hak-haknya, anak akan sanggup menjalani kehidupannya dengan penuh semangat, sanggup membuatkan banyak sekali potensi yang dimilikinya, dan karenanya sanggup mengaktulisasikan dirinya secara optimal untuk memperlihatkan donasi positif terhadap bangsa dan Negara. Hak untuk mendapatkan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus juga harus menjadi perhatian tersendiri. Lembaga PAUD harus bersedia mendapatkan bawah umur berkebutuhan khusus sesuai dengan kesiapan lembaga.
4. Pengasuhan dan Perawatan
Pengasuhan merupakan salah satu kebutuhan esensi anak yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tingkah laris dan praktikpratik pengasuhan yang sanggup dilakukan seorang pengasuh (ayah, ibu, saudara kandung, kerabat dan lainnya) diantaranya ialah memenuhi kebutuhan makan, menjaga kesehatan, memperlihatkan stimulasi, pertolongan sosial dan lain-lain. Rutter (1984) dalam Satoto (1990) sebagaimana yang dilansir dalam Studi Kebijakan Bappenas (2006) mengemukakan bahwa untuk perkembangan anak yang normal, dibutuhkan kualitas asuhan ibu. Ada enam ciri yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengasuhan, yaitu: (1) kekerabatan kasih sayang, (2) kelekatan atau keeratan hubungan, (3) kekerabatan yang tidak terputus, (4) interaksi yang memperlihatkan rangsangan, (5) kekerabatan dengan satu orang pengasuh, dan (6) melaksanakan pengasuhan anak di rumah sendiri.
5. Parenting
Parenting atau pendidikan keorangtuaan yang bertujuan memperlihatkan pengetahuan dan ketrampilan kepada orang renta perihal cara mendidik, merawat dan mengasuh anak usia dini secara tepat. Di samping itu parenting juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perihal proses pendidikan anak usia dini pada satuan pendidikan anak usia dini.
Kegiatan parenting sanggup dilakukan melalui: 1) Kelompok pertemuan orang tua, 2) kelas orang tua, 3) Keterlibatan orang renta di kelas, 4) Keterlibatan orang renta pada acara di luar kelas, 5) Kunjungan ke rumah anak didik, 6) Konsultasi dengan hebat yang terkait dengan anak usia dini. Penyelenggaraan acara sanggup disesuaian dengan kemampuan, kesepakatan, dan ketersediaan sumber daya.
Demikianlah uraian mengenai aspek-aspek PAUD holistik dan integratif. Semoga sanggup menambah wawasan keilmuan sahabat-sahabat membumikan pendidikan perihal PAUD holistik dan integratif. Terakhir semoga sanggup bermanfaat.
Demikianlah uraian mengenai aspek-aspek PAUD holistik dan integratif. Semoga sanggup menambah wawasan keilmuan sahabat-sahabat membumikan pendidikan perihal PAUD holistik dan integratif. Terakhir semoga sanggup bermanfaat.