Strategi Pelaksanaan Pendidikan Aksara Di Sekolah
Pendidikan Karakter di Sekolah - Pada postingan kali ini, akan share perihal bagaimana seni manajemen pelaksanaan pendidikan huruf di sekolah. Sebelum membahas lebih jauh bagaimana seni manajemen tersebut dilaksanakan. Sebagai pendahuluan akan ulas sekilas mengenai apa itu pendidikan karakter?
Secara sederhana, pendidikan huruf sanggup didefinisikan sebagai segala perjuangan yang sanggup dilakukan untuk menghipnotis huruf siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, sanggup dikemukakan di sini definisi pendidikan huruf yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa:
Pendidikan huruf ialah suatu perjuangan yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia sanggup memahami, memperhatikan, dan melaksanakan nilai-nilai susila yang inti.
Bertitik tolak dari definisi tersebut di atas, saat kita berpikir perihal jenis huruf yang ingin kita bangkit pada diri para siswa, jelaslah bahwa saat itu kita menghendaki supaya mereka bisa memahami nilai-nilai tersebut, memperhatikan secara lebih mendalam mengenai benarnya nilai-nilai itu, dan kemudian melaksanakan apa yang diyakininya itu, sekalipun harus menghadapi tantangan dan tekanan baik dari luar maupun dari dalam dirinya. Dengan kata lain mereka meliliki kesadaran untuk memaksa diri melaksanakan nilai-nilai itu. Baca juga: Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pengertian yang disampaikan Lickona di atas menunjukkan adanya proses perkembangan yang melibatkan pengetahuan (moral knowing), perasaan (moral feeling), dan tindakan (moral action), sekaligus juga menunjukkan dasar yang berpengaruh untuk membangun pendidikan huruf yang koheren dan komprehensif. Definisi di atas juga menekankan bahwa kita harus mengikat para siswa dengan kegiatan-kegiatan yang akan mengantarkan mereka berpikir kritis mengenai persoalan-persoalan susila dan moral; menginspirasi mereka untuk setia dan loyal dengan tindakan-tindakan susila dan moral; dan menunjukkan kesempatan kepada mereka untuk mempraktikkan sikap susila dan moral tersebut.
Pendapat yang umum menyatakan bahwa cara terbaik untuk melaksanakan pendidikan huruf ialah melalui pendekatan komprehensif dan holistik, yaitu pendekatan yang mencakup dimensi kognitif, emosiol, dan perilaku, dengan melibatkan dan mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kehidupan di sekolah (Baca juga: Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran). Pendekatan ini sanggup juga dikatakan sebagai suatu reformasi yang menyeluruh dalam kehidupan sekolah. Kemudian seni manajemen menyerupai apa yang bisa diterapkan di sekolah dalam rangka membangun suatu pendidikan yang berkarakter?
Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Strategi pelaksanaan pendidikan huruf yang diterapkan di sekolah sanggup dilakukan melalui empat cara, yaitu:
(1) Pembelajaran (teaching), (2) Keteladanan (modeling), (3) Penguatan (reinforcing), dan (4) Pembiasaan (habituating).
Efektivitas pendidikan huruf sangat ditentukan oleh adanya pembelajaran (teaching), keteladanan (modeling), penguatan (reinforcing), dan adaptasi (habituating) yang dilakukan secara serentak dan berkelanjutan. Pendekatan yang strategis terhadap pelaksanaan ini melibakan tiga komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu sekolah (kampus), keluarga, dan masyarakat. Ketika komponen sekolah (kampus) sepenuhnya akan menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai (karakter) tertentu (prioritas), maka setiap nilai yang akan ditanamkan atau dipraktikkan tersebut harus senantiasa disampaikan oleh para guru melalui pembelajaran pribadi (sebagai mata pelajaran) atau mengintegraskannya ke dalam setiap mata pelajaran. Baca juga: Menanamkan Pendidikan Karakter dengan Strategi Pembelajaran Afektif
Nilai-nilai prioritas tersebut selanjutnya harus juga dimodelkan (diteladankan) secara teratur dan berkesinambungan oleh semua warga sekolah (kampus), semenjak dari petugas parkir, petugas kebersihan, petugas keamanan, karyawan administrasi, guru, dan pimpinan sekolah. Selanjutnya, nilai-nilai itu harus diperkuat oleh penataan lingkungan dan kegiataan-kegiatan di lingkungan sekolah (kampus). Penataan lingkungan di sini antara lain dengan menempatkan banner (spanduk-spanduk) yang mengarah dan menunjukkan sumbangan bagi terbentuknya suasana kehidupan sekolah (kampus) yang berkarakter terpuji. Baca juga: Membangun Budaya Sekolah yang Berkarakter
Penguatan sanggup pula dilakukan dengan melibatkan komponen keluarga dan masyarakat. Komponen keluarga mencakup pengembangan dan pembentukan huruf di rumah. Pihak sekolah (kampus) sanggup melibatkan para orang renta untuk lebih peduli terhadap sikap para bawah umur mereka. Sedangkan komponen masyarakat atau komunitas secara umum ialah sebagai wahana praktik atau sebagai alat kontrol bagi sikap siswa dalam menyebarkan dan membentuk huruf mereka. Pihak sekolah (kampus) sanggup melaksanakan komunikasi dan interaksi dengan keluarga dan masyarakat ini dari waktu ke waktu secara periodik.
Pembiasaan (habituation) sanggup dilakukan di sekolah dengan aneka macam cara dan menyangkut banyak hal menyerupai disiplin waktu, susila berpakaian, susila pergaulan, perlakuan siswa terhadap karyawan, guru, dan pimpinan, dan sebaliknya. Pembiasaan yang dilakukan oleh pimpinan, guru, siswa, dan karyawan, dalam disiplin suatu forum pendidikan merupakan langkah yang sangat strategis dalam mebentuk huruf secara bersama.
Demikianlah uraian mengenai Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah, semoga sanggup bermanfaat dan menginspirasi serta bisa diimplementasikan dalam membuat iklim sekolah yang sehat dan berkarakter. Yang pada kesannya melahirkan generasi-generasi bangsa yang berkarakter pula.
Demikianlah uraian mengenai Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah, semoga sanggup bermanfaat dan menginspirasi serta bisa diimplementasikan dalam membuat iklim sekolah yang sehat dan berkarakter. Yang pada kesannya melahirkan generasi-generasi bangsa yang berkarakter pula.