Membangun Budaya Sekolah Yang Berkarakter

Sekolah yang Berkarakter - Pada postingan kali ini, akan share mengenai bagaimana membangun budaya sekolah yang berkarakter. Membangun budaya sekolah yang berkarakrter berarti bagaimana semua warga sekolah terlibat dalam pembelajaran yang berkarakter. Begitu juga semua warga sekolah menjaga dalam perawatan, pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana serta lingkungan sekolah.

Baca juga: Peran Penting Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa

Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan aksara melalui budaya sekolah meliputi semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga manajemen dan penerima didik.

Interaksi yang terjadi meliputi antara penerima didik berinteraksi dengan sesamanya, kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan siswa, konselor dengan siswa dan sesamanya, pegawai manajemen dengan dengan siswa, guru dan sesamanya. Interaksi tersebut terikat oleh banyak sekali aturan, norma, moral serta budbahasa bersama yang berlaku di suatu sekolah. Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, tanggung jawab dan rasa mempunyai merupakan sebagian dari nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah.

Baca juga: Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Proses pendidikan aksara melibatkan siswa secara aktif dalam semua aktivitas keseharian di sekolah. Dalam kaitan ini, kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lain diharapkan bisa menerapkan prinsip ”Tut Wuri Handayani” dalam setiap sikap yang ditunjukkan penerima didik. Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana berguru yang menyenangkan dan tidak indoktrinatif.

Baca juga: Menciptakan Iklim Sekolah yang Aman dan Nyaman

Dalam pendidikan karakter, proses pembelajaran di kelas tidak terlepas dari banyak sekali aktivitas lain di luar kelas atau bahkan di luar sekolah. Di dalam kelas, guru sanggup mengawali dengan perkenalan terhadap nilai-nilai yang akan dikembangkan selama pembelajaran berlangsung, kemudian guru menuntun penerima didik semoga terlibat secara aktif di sepanjang proses pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan mengkondisikan penerima didik merumuskan dan mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat memakai kata dan kalimat yang santun, mencari sumber informasi, dan mengumpulkan gosip dari banyak sekali sumber, mengolah gosip yang sudah dimiliki, merekonstruksi data, fakta, atau nilai, menyajikan hasil rekonstruksi, menumbuhkan nilai-nilai budaya dan aksara pada diri penerima didik.

Keterlibatan semua warga sekolah, terutama penerima didik dalam perawatan, pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana serta lingkungan sekolah sangat diharapkan dalam rangka membangun atau membentuk aksara penerima didik. Kondisi lingkungan sekolah yang bersih, indah, dan nyaman dengan melibatkan siswa secara aktif akan menumbuhkan rasa memiliki, tanggung jawab dan akad dalam dirinya untuk memelihara semua itu. Dengan demikian, diharapkan seluruh warga sekolah, menjadi peduli terhadap lingkungan sekolah, baik fisik maupun sosialnya.

Demikianlah uraian singkat mengenai membangun budaya sekolah yang berkarakter, semoga sanggup menunjukkan inovasi-inovasi positif yang tentunya bisa membangun pendidikan dalam mewujudkan sekolah yang berkarakter.