Konsep Dasar Dan Karakteristik Pengembangan Motorik Halus Anak

FAST DOWNLOADads
Download
Konsep Dasar dan Karakteristik Pengembangan Motorik Halus Anak - Postingan sebelum-sebelumnya, membumikan telah share mengenai tugas motorik halus dan urgensi pengembangan motorik halus dalam hubungannya dengan pengembangan seni di taman kanak-kanak (TK). Dan pada kesempatan kali ini, membumikan pendidikan akan share mengenai Konsep Dasar dan Karakteristik Pengembangan Motorik Halus Anak. Bahwa munculnya tugas dan pengembangan motorik halus dalam hubungannya dengan pengembangan seni anak tentu saja dilandasi oleh konsep-konsep yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh pendidikan anak berikut dengan karakteristiknya. Maka, di bawah ini ada beberapa konsep dasar dalam pengembangan motorik halus anak yang cetuskan oleh beberapa tokoh pendidikan anak.
J. H. PESTALOZZI (Pengajaran Berupa)
Sumber pengetahuan yaitu alat dria: pengamatan permulaannya. Oleh alasannya itu dalam pelajaran harus dipakai benda-benda yang sebenarnya. Benda tersebut diamati dari segala segi dengan alat indra anak di bawah pimpinan pendidik dan dipelajari jumlah, bentuk dan namanya. Setelah diamati anak mengukur dan menggambarkannya. Setelah menggambar gres anak diajarkan menulis.

Baca juga : Peran Motorik Halus dalam Pengembangan Seni
FRIEDRICH FROBEL (Azaz Bekerja Sendiri)
Dasar utama untuk mempelajari pengetahuan dan kecekatan yaitu keaktivan bawah umur (auto-aktivitas). Cara mendidik yang baik berdasarkan Frobel ialah dengan metode yang banyak memberi kesempatan kepada anak untuk sibuk aktif mengerjakan, membuat dan membuat sesuatu atas inisitaif sendiri (ekspresi). Bentuk pengajaran Frobel yaitu :
  • 1) Menggambar >>> diawali dengan garis vertikal dan horizontal
  • 2) Spielgaben dan Spielformen >>> dengan permainan bentuk
  • 3) Alat permainan untuk ber-frobel (pekerjaan tangan) >>> contohnya mozaik, lidi peletak, cincin, bilah lipat, bilah anyaman, kertas lipat dan tanah liat.

MARIA MONTESSORI
Untuk melatih fungsi-fungsi motoris anak tidak perlu diadakan alat-alat tertentu, kehidupan sehari-hari cukup memberi latihan bagi motorik anak.

Asas metode Montessori adalah:
  • Pembentukan sendiri. Perkembangan itu terjadi dengan berlatih, yang sanggup dikerjakan sendiri oleh anak-anak.
  • Masa peka. Masa peka merupakan masa di mana beragam fungsi muncul menonjolkan diri dengan tegas untuk dilatih.
  • Kebebasan. Mendidik untuk kebebasan dengan kebebasan, dengan tujuan biar masa peka sanggup menampakkan diri secara leluasa dengan tidak dihalanghalangi di dalam ekspresinya.

OVIDE DECROLY (Centres d’interet)
Menurut Decroly, pelajaran yang diberikan harus berkaitan dengan hal-hal yang sanggup mengikat perhatian bawah umur yaitu hal-hal yang menjadi “pusat-pusat minat” mereka. Cara pembelajaran bagi suatu “pusat minat” adalah:
  • Mengamati (memperoleh pengalaman).
  • Mengolah pengalaman.
  • Ekspresi (Abstrak dan Konkret).
  • Ukuran (mengukur, menimbang dan menghitung).
Ekspresi Abstrak berafiliasi dengan pemakaian bahasa, sedangkan Ekspresi Konkret mencakup menggunting, merekat, menggambar, menjahit, bersandiwara, bersenam, dan bermain. Penekanannya pada kegiatan menggambar sebagai pengabadian pengamatan yang telah dilakukan.

Karakteristik Pengembangan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus yang paling utama yaitu kemampuan memegang pensil dengan tepat yang diharapkan untuk menulis kelak. Pada awalnya anak memegang pensil dengan cara menggenggam seluruh pensil dan dipakai hanya untuk mencoret-coret. Cara ini dilakukan oleh anak usia 2-3 tahun. Setelah itu cara memegang pensil sudah berkembang lebih baik lagi, tidak memakai seluruh jari, melainkan hanya jempol dan telunjuk. Pada ketika ini anak tidak lagi memakai lengan dan bahunya untuk ikut melaksanakan gerakan menulis atau menggambar, melainkan lebih banyak bertumpu pada gerakan jari.
Konsep Dasar dan Karakteristik Pengembangan Motorik Halus Anak Konsep Dasar dan Karakteristik Pengembangan Motorik Halus Anak

Karakteristik Keterampilan Motorik Anak

Karakteristik keterampilan motorik anak sanggup dijelaskan sebagai berikut:
  • Pada ketika anak berusia 3 tahun, kemampuan gerakan halus anak belum terlalu berbeda dari kemampuan gerakan halus pada masa bayi. Meskipun anak pada ketika ini sudah bisa menjumput benda dengan memakai jempol dan jari telunjuknya, tetapi gerakan itu sendiri masih sangat kikuk.
  • Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat, bahkan cenderung ingin sempurna.
  • Pada usia 5 tahun, koordinasi motorik halus anak sudah lebih tepat lagi. Tangan, lengan, dan badan bergerak di bawah koordinasi mata. Anak juga bisa membuat dan melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk, menyerupai dalam kegiatan proyek.
  • Pada final masa kanak-kanak (usia 6 tahun), ia telah berguru bagaimana memakai jari jemari dan pergelangan tangannnya untuk menggerakkan ujung pensil.
Demikianlah uraian singkat perihal Konsep Dasar dan Karakteristik Pengembangan Motorik Halus Anak. Semoga bisa menjadi materi review ketika membelajarkan anak. Sehingga anak sanggup menyebarkan skill atau kemampuan mereka. Terakhir semoga sanggup bermanfaat.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url