Rahasia Puasa Satu Bulan Penuh
Rahasia Puasa Satu Bulan Penuh - Pada postingan kali ini membumikan pendidikan akan share perihal diam-diam puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Sebagaimana pada postingan-postingan sebelumnya, membumikan pendidikan telah share mengenai hakikat puasa bagi manusia yaitu perang dengan musuh Allah Swt, ia yakni syetan. Lalu apa diam-diam puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan? Berikut ulasannya.
Baca juga: Hakikat Puasa bagi Manusia
Baca juga: Hakikat Puasa bagi Manusia
Puasa 1 Bulan Penuh dalam Bulan Ramadhan
Ulama menceritakan perihal diam-diam atau pesan tersirat diwajibkannya puasa sebulan penuh dalam bulan Ramadhan itu yakni bermula dari kejadian yang cukup menciptakan galau bapak Adam dan Ibu Hawa. Yaitu saat dia bermukim di nirwana kemudian melanggar larangan Allah dengan memakan buah khuldi. Dan waktu itu buah yang dimakan itu juga berhenti di kerongkongannya selama satu bulan penuh. Akhirnya bertaubat dan setelah itu Allah mewajibkannya puasa satu bulan penuh, baik di siang maupun di malam harinya.
Sebab kelezatan dunia itu ternyata ada 4 (empat) macam jenis, yaitu makan, minum, bekerjasama badan, dan tidur nyenyak. Yang keempat macam jenis tersebut merupakan penghalang sampainya (komunikasi) seseorang hamba terhadap Tuhannya.
Sebab kelezatan dunia itu ternyata ada 4 (empat) macam jenis, yaitu makan, minum, bekerjasama badan, dan tidur nyenyak. Yang keempat macam jenis tersebut merupakan penghalang sampainya (komunikasi) seseorang hamba terhadap Tuhannya.
Adapun kewajiban bagi Nabi Muhammad Saw beserta umatnya puasa di siang hari di bulan Ramadhan, pada malam harinya diperbolehkan berbuka yakni merupakan fadlal dari Allah Swt dan kemurahan atas kami. Dan hal ini wajib disyukuri oleh seluruh umat Islam.
Hikayah Pentingnya Puasa
Diceritakan:
“Ada seorang majusi melihat anaknya tiada tahu diri dalam bulan Ramadhan makan di pasar, kemudian ia menghajarnya dengan pukulan, katanya: Kenapa kau tidak tahu diri dalam bulan Ramadhan, yang seharusnya engkau berilmu menghormati umat Islam yang tengah berpuasa?
Alkisah, orang majusi itu meninggal dunia. Dan pada suatu malam seorang ‘alim mimpi bertemu dengannya. Ia berada di ranjang yang indah di surga. Ketika ditanya: Bukankah anda orang majusi, kenapa di daerah ini? Lalu dia menjawab: Betul, semula memang saya seorang majusi, tetapi menjelang janjkematian tiba, tersentuhlah hatiku untuk memeluk Islam. Saat itu saya dengar usul di atasku: Wahai para malaikat-Ku, jangan biarkan ia mati tersesat dengan agama majusinya, angkatlah ia menjadi seorang muslim terhormat, alasannya ia telah menghormati bulan suci Ramadhan”.
Dengan menyimak ceritera tersebut di atas, hendaklah cukup menjadi pendorong (motivasi) bagi masyarakat untuk melakukan hak bulan Ramadhan dan menghormatinya. Karena kita harus optimis dengan anugerah kepercayaan sebagaimana yang diperoleh orang majusi dalam ceritera di atas tersebut. Ia memperoleh anugerah kepercayaan hanya dengan menghormatinya apalagi kalau mau melakukan puasa Ramadhan penuh dengan keyakinan dan dan keikhlasan jiwanya.
“Setiap amal baik yang dikerjakan manusia, pahalanya berlipat ganda mulai 10 hingga 700x, kecuali puasa. Sebab ia bagi-Ku dan Aku pulalah yang berhak membalas dengannya”
Dalam menanggapi pernyataan Allah Swt tersebut, para Ulama berbeda pendapat. Dengan alasan segala amal itu bagi-Nya, dan Dialah yang berhak untuk membalasnya. Di antara pendapat-pendapat tersebut yakni sebagai berikut:
- Bahwasanya puasa tiada tersimpan unsur riya, ibarat juga amal-amal ibadah lainnya. Karena riya itu di antara sifat-sifat manusia. Padahal puasa suatu ibadah di dalam hati, sedang amal-amal ibadah yang lain memerlukan gerakan anggota badan. Makara puasa yakni suatu bentuk ibadah diam-diam dari manusia.
- Yang mengetahui secara niscaya perihal besarnya pahala dan melipat gandakannya hanyalah Allah Swt sendiri. Berbeda dengan amal-amal ibadah yang lain yang terkadang sanggup diperkirakan oleh sementara orang yang ahli.
- Diartikan bahwa puasa yakni ibadah yang paling dicintai oleh Allah Swt.
- Disandarkannya (puasa) pada-Nya, yaitu menempatkan ibadah tersebut pada tingkat mulia, dan lipat gandakan pahalanya ibarat “Ka’bah = Rumah Allah”.
- Bahwasanya tiada hajat makanan dan pemenuhan syahwat lainnya yakni setengah dari sifat-sifat Tuhan. Maka saat pelaku puasa mendekatkan diri dengan sesuatu yang cocok dengan sifat-sifat Allah kemudian disandarkan pada-Nya.
- Maknanya ibarat pada nomer 5, hanya saja dinisbatkan pada malaikat yang bersifat demikian.
- Bahwasanya segala amal ibadah dipenuhi darinya, tuntutan-tuntutan insan lain kecuali puasa.
Namun demikian para Ulama setuju bahwa pernyataan Allah Swt tersebut ialah puasanya orang yang sanggup memelihara dirinya dari perbuatan dan ucapan maksiat. Nabi Saw bersabda.
“Barangsiapa beribadah pada bulan Ramadhan dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”.
Demikianlah ulasan singkat mengenai Rahasia Puasa Satu Bulan Penuh. Semoga sanggup menginspirasi sahabat-sahabat dalam menjalankan puasa.