Cara Mengurangi Stress Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional (Un)

FAST DOWNLOADads
Download
Cara Mengurangi Stress Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) - Dalam hitungan minggu, Ujian Nasional (UN) akan dilaksanakan. Tentunya persiapan untuk menghadapi UN sudah dilakukan berbulan-bulan, bahkan mungkin semenjak siswa masuk menjadi akseptor didik di suatu sekolah. Siswa dibutuhkan bisa untuk menentukan cara berguru yang efektif. Sementara guru dibutuhkan sanggup menawarkan stimulus, motivasi serta menjaga kondisi psikologi siswa. Biasanya memang terjadi penurunan kondisi psikologis pada siswa yang akan menghadapi UN. Ketakutan yang hiperbola akan standar kelulusan UN biasanya yang menjadikan hal ini terjadi. Sekolah dan guru perlu mengawasi perkembangan jiwa siswa dalam menjalani persiapan UN, selain melaksanakan penguatan bahan akademik.

Baca juga: Ujian Nasional dan Runtuhnya Pendidikan Karakter

Di bawah ini ada beberapa faktor yang sanggup menjadikan siswa stress dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). Berikut uraiannya:

Faktor Penyebab Siswa Stress

Cara Mengurangi Stress Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional  Cara Mengurangi Stress Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN)
Berbagai tekanan psokologis (dari orang renta dan guru yang mengahruskan siswa lulus) yang tiba pada siswa, menciptakan siswa menjadi stress ketika hendak UN. Padahal, setiap kegiatan, setiap pembelajaran, memerlukan penilaian (dalam hal ini pemerintah menentukan penilaian dalam bentuk UN)
  • Pemberitaan Media
Diakui atau tidak, media, baik elektronik maupun media cetak, berperan dalam menciptakan siswa semakin stress. Bagaimana tidak, sebelum Un dilaksanakan, media begitu gencar memberitakan belum dewasa yang stress ketika UN di tahun lalu. Ditambah lagi dengan liputan penuh dengan air mata pada siswa-siswa yang tidak lulus pada tahun sebelumnya. Liputan-liputan media elektronik (televisi) yang memberitakan kecurangan-kecurangan ketika UN secara live pada ketika Un masih berlangsung, sanggup menciptakan siswa-siswa yang jujur menjadi bimbang. Dalam hatinya akan muncul kontradiksi "buat apa saya mengerjakan soal dengan jujur, jikalau banyak siswa yang mengerjakannya dengan tidak jujur". Diakui atau tidak, lebih banyak media yang menyorot siswa yang tidak lulus dibandingkan siswa yang lulus. Padahal, siswa yang lulus lebih banyak dari pada siswa yang tidak lulus, sebelum dan selama UN berlangsung.
  • Statemen Para Pakar
Para pakar juga berperan dalam membuat siswa semakin takut. Komentar-komentarnya yang "BOMBASTIS" perihal tidak perlunya UN sanggup membentuk referensi pikir negatif pada diri siswa. Siswa merasa bahwa UN tidak perlu (berdasarkan pendapat para pakar), namun mereka harus tetap melaksanakannya. Pertentangan di dalam diri siswa ini tentu menawarkan efek terhadap diri siswa.
  • Tekanan Orang renta dan Guru
Orang renta ingin yang terbaik dengan masa depan anaknya. Untuk mencapai nilai terbaik, maka orang renta membebani anak-anaknya dengan banyak sekali kursus pelajaran yang sanggup secara eksklusif maupun tidak eksklusif mempengaruhi kesehatan anak, istirahatnya, dan perkembangannya. Banyak orang renta tidak menyadari bahwa membantu si anak merasa relaks justru akan menyegarkan pikiran dan membantunya berguru dengan lebih baik. Sebaliknya, orang renta terus membebani belum dewasa mereka untuk mendapat prestasi terbaik dan lulus ujian dengan memuaskan.

Sama menyerupai orang tua, banyak guru ingin siswanya mendapat nilai terbaik. Guru selalu mendorong muridnya untuk unggul dalam pelajaran, terutama jikalau muridnya berprestasi. Mengapa guru juga ikut menekan murid-muridnya mendapat nilai terbaik? Karena reputasi guru dan sekolah dipertaruhkan ketika ujian sekolah khususnya Ujian Nasional.
  • Tekanan dari Sesama Siswa
Semangat kompetisi akan semakin memanas menjelang ujian sekolah. Setiap siswa berlomba-lomba untuk menjunjukkan prestasi terbaik. Bahkan segala cara dilakukan untuk meraih nilai tertinggi termasuk menyontek maupun mencari bocoran soal.
  • Tekanan dari Diri Sendiri
Siswa berprestasi cenderung menjadi perfeksionis. Sehingga jikalau suatu kemunduran atau kegagalan terjadi, entah itu faktual atau masih belum terjadi, sanggup menciptakan stress dan depresi.

Cara Mengatasi Stress

Jika siswa mulai stress di sekolah, contohnya ketika menghadapi ujian sekolah. Cobalah mencari tahu penyebab stress tersebut. Apakah disebabkan lantaran tekanan dari diri sendiri, dari orang tua, dari guru, atau dari sesama siswa? Cari penyebab stress yang paling menjadikan beban tertinggi. Berikut ini beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk mengurangi stress:

Baca juga: Implementasi Ujian Berbasis Komputer (Computer Based Test) di Indonesia
  • Melakukan aktivitas untuk menawarkan kemantapan dari sisi rohani siswa, menyerupai melaksanakan ibadah bahu-membahu sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Disertai tuntunan rohani yang disampaikan dengan gaya belum dewasa atau remaja. Sehingga dibutuhkan siswa mempunyai kematangan batin dalam menghadapi UN.
  • Sekolah mengadakan aktivitas olahraga untuk menyegarkan otak siswa yang penat lantaran pemantapan bahan serta banyak sekali try out yang dilakukan. Misalnya dengan mengadakan lomba antar siswa, atau siswa dengan guru. Selain itu, cara ini juga dimaksudkan semoga menawarkan rasa kebersamaan.
  • Mengadakan aktivitas nonton bersama. Terutama film-film yang sanggup mengangkat motivasi. Tujuannya semoga sanggup menyegarkan kondisi psikologis siswa dan menawarkan semangat.
  • Bahas semua soal dan kuasai semua bahan yang diujikan, ini tentunya harus anda terapkan. Kalau bisa anda mengatur waktu untuk membahas soal-soal tahun kemudian atau soal dari manapun untuk menambah pengalaman soal-soal. Karena, akan banyak pastinya soal-soal tahun kemudian keluar di tahun berikutnya, walaupun tidak keluar niscaya soal sejenisnya keluar. JIka anda sudah menguasai bahan dan sering menjawab soal niscaya tidak akan stress malahan anda akan sangat damai dan rasanya eksklusif ingin ikut UN.
  • Ketahui pelanggaran dan persyaratan UN. Ingat, siswa juga harus mengetahui semua peraturan UN, termasuk jangan lupa membawa alat tulis, dan masih banyak syarat lainnya. Dan sebaiknya pahami baik-baik dan akan sangat rugi jikalau hingga didiskualifikasi dikarenakan melanggar. Dan jikalau semua syarat sudah kita ketahui serta kita menguasai materi, soal UN pun dengan gampang bisa dijawab.
  • Tenangkan diri siswa. Siswa kita jangan terbawa dengan semua yang tidak penting, kalau bisa jangan hingga tinggalkan sholat, coba sering-sering berdzikir dan kalau bisa dilengkapi dengan sholat tahajjud. Pasti Allah akan menawarkan akomodasi dan jalan elok untuk kita semoga melewati UN ini dengan tenang.
Demikianlah uraian singkat mengenai Cara Mengurangi Stress Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) berikut beberapa penyebab yang melatari siswa menjadi stress dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). Semoga sanggup bermanfaat.
 


---------- Slamet Saefurochman, S.Ag, M.Si
(Guru dan Anggota Risbang MTsN Margadana Kota Tegal)
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url