Puasa Membuat Kesehatan Rohani Dan Jasmani

FAST DOWNLOADads
Download
Puasa Menciptakan Kesehatan Rohani dan Jasmani - Marhaban ya Ramadhan, Marhaban ya Syahru al-Siyam, Syahru al-Maghfiroh, Syahru al-Rahmat. Kali ini, membumikan pendidikan akan share mengenai bagaimana puasa membuat kesehatan rohani dan jasmani manusia. Bagi yang melaksanakan kewajiban puasa dengan tulus tentu mereka sanggup dikatakan telah menandakan imannya kepada Tuhan. Karena kepercayaan bukan saja diucapkan dengan lidah, tapi harus pula diikrarkan dengan kalbu kemudian dibuktikan dalam perbuatan. Maka seorang muslim ialah seorang yang mempunyai integritas.

Dalam perspektif agama, ialah bertolak kepada percaya atau iman. Maka setiap kewajiban agama harus percaya bahwa dalam kewajiban tersebut terkandung nilai guna, manfaat serta maslahat yang bukan tertuju kepada Tuhan, alasannya Dia yaitu Dzat Yang Maha Sempurna. Tapi nilai guna, manfaat serta maslahatnya untuk insan itu sendiri. Karena itulah membumikan pendidikan akan share kepada sahabat-sahabat wacana bagaimana puasa sanggup membuat kesehatan rohani dan jasmani manusia.

Baca juga: Hakikat Puasa bagi Manusia

Hikmah-Hikmah Puasa bagi Manusia

Berbicara wacana bagaimana dampak puasa pada manusia, tentu ia harus diuji dari segi ilmu pengetahuan. Baik dalam perspektif psikologi, paedagogi, sosiologi, ekonomi, kesehatan jasmani, termasuk juga ilmu hitung dan ilmu falak mempunyai petunjuk-petunjuk yang baik. Di dalam ilmu jiwa dan pendidikan orang mengenal teori-teori hidup disiplin, teori pengosongan, pemulihan tenaga, pembersihan, dan lain-lain sebagainya. Semuanya meyakinkan bahwa puasa berdasarkan Islam member manfaat bagi perkembangan jiwa dan jasmani manusia.

Dalam ayat yang menerangkan wacana puasa, bahwa puasa bertujuan membentuk insan takwa (al-Baqarah ayat 183). Tidak ada satu agama pun di dunia yang mengajarkan pemeluknya untuk takwa kecuali Islam. Dari Islam lah lahir terminologi takwa yang kini terminologi ini telah digunakan secara meluas dalam masyarakat. Sesungguhnya takwa berarti suatu perilaku mental yang tumbuh atas dasar jiwa tauhid dan berkembang dengan ibadah-ibadah yang dilakukan kepada Allah Swt. Kaprikornus ia yaitu buah dari ibadah.

Sebagaimana arti kata puasa dalam bahasa Arab (shaum) artinya menahan diri dari segala sesuatu. Maka berdasar dari kata asalnya, Nabi Saw telah meletakan nilai yang sesungguhnya wacana puasa. Beliau bersabda: Bukanlah puasa itu sekedar menahan diri dari makan dan minum. Sesungguhnya puasa itu ialah mencegah diri dari segala perbuatan yang sia-sia/tidak bermanfaat dan menjauhi perkataan-perkataan kotor dan keji. Sebab itu, jikalau ada orang yang mengajak kau berbuat sia-sia dan berkata kotor, haruslah kau berkata: Saya sedang puasa! Saya sedang puasa! (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).

Menurut hadits tersebut, orang yang berpuasa selain harus menahan diri dari pada makan, minum, juga wajib baginya menahan diri untuk tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat sesuatu yang sia-sia. Yang dimaksud perkataan-perkataan kotor ialah segala perkataan yang negatif, berbahaya dan merugikan. Misalnya, mengumpat, memfitnah, menipu, berbohong, caci maki, mengadu domba dan sejenisnya.
Puasa Menciptakan Kesehatan Rohani dan Jasmani Puasa Menciptakan Kesehatan Rohani dan Jasmani
Dari perspektif pendidikan, puasa menumbuhkan disiplin jiwa, moril dan semangat social yang kuat. Puasa mulai memperlihatkan dasar latihan untuk menahan makan, minum dan bersenggama yang bersifat jasmaniah. Kemudian puasa membentuk kesadaran hidup insan yang lebih tinggi, menjulang dan menerobos ke dalam alam kehidupan rohani manusia, untuk menghidupkan insan ke dalam alam terperinci benderang.

Berbagai macam latihan mental yang ditempakan oleh puasa. Ia mendidik menusia berjiwa besar, sanggup mengatasi segala macam kesulitan dan cobaan hidup. Ia menumbuhkan sifat sabar yang mahir pada manusia. Sabar untuk menderita apabila bentuk hidup itu harus dihadapkan kepadanya dan tidak gampang putus asa. Dan tahan dalam menghadapi demam isu pancaroba dalam kehidupan. Ia pun melatih insan berjuang mengalahkan hawa nafsu, mengendalikan dan mengarahkannya. Karena dasar hawa nafsu yaitu jahat, bertujuan membinasakan manusia. Sebagaimana hawa nafsu yang ada pada binatang, tujuannya untuk memenuhi kebuasan, perut dan seksual semata. Untuk memperoleh pemenuhan-pemenuhan tersebut, binatang-binatang tidak mempunyai norma-norma halal atau haram, tidak punya isyarat etik.

Puasa pun mendidik insan berakhlak, teguh memegang amanah, jujur dan disiplin. Di tempat-tempat sunyi dimana tidak seorangpun yang melihat, di pojok-pojok rumah, dan di ruang-ruang kamar yang sepi. Karena puasa, maka berpantang sebutir nasi masuk ke dalam perut, tidak pula seteguk air membasahi kerongkongan yang terasa akan retak lantaran kering dan kehausan. Maka apabila puasa itu dilakukan secara disiplin oleh umat Islam yang menjadi umat lebih banyak didominasi negeri ini, mereka akan menjadi insan teguh memegang amanah, jujur dan berdisiplin.

Rasa lapar dan dahaga jawaban puasa, menanamkan jiwa sosial yang kuat. Puasa mengajarkan pengalaman sebagaimana nasib kaum dhu’afa yang siang malam hanya menghadapi problematika perut. Sebagai realisasi dari latihan puasa ini, maka setiap kepala diwajibkan membayar zakat fitrah pada selesai bulan Ramadhan untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Maka puasa yang dilakukan dengan sebenar-benarnya, puasa yaitu suatu latihan mental dan fisik, mendidik insan berakhlak mulia, membuat insan berwatak yang pada titik risikonya akana membuat kesehatan rohani.

Puasa dalam Perspektif Kesehatan

Kalau puasa kita tinjau dari perspektif kesehatan, niscaya akan lebih menarik lagi. Dr. Med. Ahmad Ramali menulis wacana puasa dalam Islam. Istirahat yang diberikan kepada alat-alat pencernaan tiap-tiap siang hari sebulan lamanya tak lain melainkan menambah tenaganya semata. Seperti tanah ladang yang dibiarkan beberapa lamanya biar supaya kesuburannya memperlihatkan hasil. Sebab alat-alat badan insan itu sudah dijadikan demikian, sampai istirahat baginya berarti menambah tenaganya bekerja dan kekuatan menahan payah. Makin baik kerja perut besar dan perut panjang, maka badan makin sehat. Nabi Saw telah bersabda: "Berpuasalah biar kau sehat".
 
Dalam redaksi yang berbeda Nabi Saw pernah bersabda, bahwa insan yang banyak makan dan tidak teratur, maka orang itu akan menjadi pemalas dan suka mengantuk. Ini sejalan dengan ilmu kesehatan, lantaran kebiasaan yang demikian sanggup merusak alat pencernaan dalam tubuh. Dengan puasa, alat pencernaan disuruh istirahat sebentar atau sanggup diistilahkan “turun mesin” dalam ilmu montir. Agar sanggup dikontrol pada bagian-bagian yang rusak/aus. Dengan memperlihatkan kesempatan kepada perut untuk istirahat, juga sebagaimana memperlihatkan kesempatan pada mesin untuk diistirahatkan supaya tidak cepat rusak.

Di dalam melaksanakan puasa dalam Islam, Nabi Saw menganjurkan biar kita memperlambat makan sahur dan mempercepat waktu berbuka. Tetapi Nabi Saw mewajibkan kita melaksanakan niat puasa sebelumnya.
“Barang siapa yang tidak berniat akan puasa pada malamnya sebelum terbit fajar, maka tidaklah ada puasa baginya” (HR. Lima Ahli Hadits)

Terlepas dari keyakinan keagamaan yang berbeda-beda, niat puasa itu dalam cara Islam yaitu yang terbaik, bahkan sanggup digunakan dalam banyak sekali keperluan biologis. Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam otak terdapat banyak sekali sentra control. Misalnya sentra kesadaran, sentra perasaan, sentra gerak, sentra pernapasan, sentra peredaran darah dan lain sebagainya. Niat puasa sangat penting lantaran mengontrol sentra kesadaran. Apabila control sentra kesadaran itu cukup kuat, maka sanggup pula mengontrol pusat-pusat dan fungsi-fungsi lain. Dengan demikian, niat puasa yang tulus tidak usah dikhawatirkan akan menjadikan penyakit kantong nasi (maagzweer) lantaran kadar asam yang terlalu tinggi. Seperti yang dikhawatirkan oleh sementara orang yang anti puasa. Karena dalam kesadaran yang penuh dalam puasa, maka banyak sekali kelenjar juga akan terkontrol oleh sentra kesadaran.

Demikianlah uraian mengenai Puasa membuat kesehatan rohani dan jasmani insan di bulan Ramadhan ini. Semoga sanggup termotivasi dalam menjalankan puasa dengan selalu menjalankan pula ibadah-ibadah yang ada di dalamnya dan tentunya semoga postingan ini sanggup bermanfaat.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url