Bijak Dalam Menentukan Sekolah Baru
Setelah pada artikel sebelumnya share mengenai sekolah konsepsional atau transaksional, maka pada kesempatan kali ini akan share dengan mengambil judul Bijak dalam Memilih Sekolah Baru. Bahwa sejalan dengan telah berakhirnya tahun pelajaran 2015-2016, masa penerimaan siswa gres tahun aliran 2016-2017 pun dimulai. Mengingat pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan, orang bau tanah berupaya untuk memperlihatkan layanan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Langkah yang mereka tempuh ialah dengan mencarikan sekolah negeri favorit (unggul) dengan pertimbangan sekolah negeri lebih ringan dari sisi biaya dan lebih lengkap sarana dan prasarana yang sanggup menunjang keberhasilan putra-putrinya kelak saat menempuh pendidikan.
Baca juga: Sekolah Konsepsonal atau Transaksional
Bagi orang bau tanah yang mempunyai anak yang berprestasi gemilang baik secara akademik maupun non akademik tidak terlalu khawatir dengan pilihan sekolah alasannya ialah kalau nilainya bagus, anaknya bisa masuk ke sekolah manapun sesuai dengan minatnya. Namun, bagi orang bau tanah yang anaknya mempunyai nilai akademik kurang, mereka perlu upaya ekstra semoga bisa mendapatkan sekolah favorit. Bahkan ada orang bau tanah yang rela berkorban memperlihatkan uang (sumbangan) lebih. Jika ada orang bau tanah yang demi sanggup memasukan anaknya ke sekolah negeri favorit meski dengan kondisi anak yang nilainya kurang lantas menempuh dengan jalan pintas yaitu dengan menyuap sekolah. Maka sejatinya orang bau tanah yang melaksanakan hal tersebut telah menempuh jalan yang salah.
Memang, banyak system penerimaan peserta didik sudah menggunakan system online dan sudah cantik dari sisi transparansi dan fasilitas layanan. Namun tidak menutup kemungkinan ada oknum yang bermain di luar system. Sangat disayangkan, biasanya oknum yang bermain di luar system justru orang-orang yang tahu hokum, berpendidikan tinggi dan berstatus sosial yang baik. Orang-orang yang bermain di luar system inilah yang perlu lebih diwaspadai alasannya ialah sungguh menciderai keadilan dan menumbuhkan benih-benih korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di sekolah.
Baca juga: Gerakan Antikorupsi Sejak Usia Dini
Secara prinsip sekolah itu sama saja alasannya ialah mempunyai visi dan misi untuk mencerdaskan anak bangsa. Namun, predikat sekolah favorit di masyarakat tidak bisa dielakkan. Orang menganggap sekolah yang satu dikatakan lebih unggul dari sekolah yang lain dan itu terjadi secara alami. Biasanya orang melihat dari seberapa banyak sekolah itu mempunyai prestasi akademik lulusannya. Bahkan, dulu saat Ujian Nasional masih menjadi syarat kelulusan, sekolah yang berhasil meluluskan 100% siswanya menjadi branding sekolah dan banyak orang bau tanah memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.
Melihat fenomena semacam itu, maka bahwasanya masih banyak orang bau tanah yang menilai keunggulan sekolah dari sisi output-nya saja. Padahal, sekolah dikatakan unggul dan efektif perlu mengukur input-nya juga. Lebih jauh kita harus paham dulu bahwa sekolah mempunyai entitas yang sangat kompleks. Kita perlu mengetahui factor dan indicator efektivitas sekolah yang bisa dibandingkan. Meskipun sudah diketahui indicator efektivitas sekolah, masih perlu memastikan apakah indicator tersebut memenuhi kaidah “cause and effect” (Robert Bolen, 2005). Singkatnya, betapa kompleksnya criteria sekolah dikatakan sekolah efektif apalagi bisa dikatakan sekolah favorit dan unggul. Namun, secara sederhana sekolah efektif dan bisa dikatakan unggul saat sekolah tersebut melaksanakan proses terbaik. Jelasnya ialah sekolah yang mendapatkan input biasa-biasa saja, namun dengan proses terbaik bisa menghasilkan lulusan yang luar biasa kualitasnya baik dari sisi akademik maupun non akademik.
Baca juga: Dimensi dan Kriteria Menuju Sekolah Efektif
Untuk menemukan sekolah menyerupai apa yang diuraikan di atas tidaklah mudah. Orang bau tanah perlu cermat dan meneliti lebih jauh, contohnya dari sisi sumber daya insan yang dimiliki sekolah. Dalam buku “Gurunya Manusia”, Munif Chatib menyatakan bahwa sekolah unggul ialah sekolah yang dikelola oleh guru dan staff yang tidak pernah berhenti belajar. Mereka ialah orang-orang yang selalu berpikir kreatif untuk menggali model pembelajaran yang efektif, menciptakan penemuan pembelajaran kemudian menerapkannya, menciptakan pelatihan-pelatihan dan diskusi-diskusi terkait permasalahan yang dihadapi di sekolah tersebut.
Sekolah unggul juga bisa dimaknai dengan sekolah yang diisi oleh guru-guru yang mempunyai jiwa dedikasi dan integritas yang tidak hanya bisa mentransfer pengetahuan namun juga bisa mendidik, membina, melatih, menginspirasi, dan memperlihatkan rujukan adab dan kecerdikan pekerti yang baik bagi siswa-siswanya. Sehingga sanggup vercapai lulusan yang berwawasan luas, berakhlak mulia, dan mempunyai keterampilan hidup.
Selamat bagi bawah umur yang berhasil diterima di sekolah favorit yang diminati. Bagi orang bau tanah yang anaknya masih belum bisa diterima di sekolah negeri tidak perlu berkecil hati dan tidak perlu minder saat masuk sekolah yang tidak menerima label favorit. Karena kemampuan anak masih bisa berkembang kalau orang bau tanah mau bersabar mendidik dan mau bekerja sama dengan sekolah alasannya ialah seunggul dan sefavorit apapun sekolah tanpa pemberian dan tugas serta orang bau tanah dalam mendidik, anak akan sulit untuk berhasil.
Demikianlah uraian mengenai Bijak dalam Memilih Sekolah Baru. Semoga sanggup membantu dan bermanfaat. Ayooo sekolah!